Aku Ada di Dunia Apa?
By: Mukhtar Habib
Kepingan daun dilerai hembusan angin
Saat menapak berdiri tegak kepala mendongak
Lewat sajak demi sajak di kepala Si Pengelanana
Berembut-rembut kata penuh ilusi
Tersabet lagi koyak sampai ke hati
Terus terbentur, aneh tapi fakta
Angin apa Aku tak tahu ujarnyaÂ
Kanan kirinya sentuh jiwanya
Kadang gelisah kadang gembira
Gila memang, memang gila
Intuisi sastra satruni sirat bukan suratan
Aku ada di dunia apa? katanya
Apakah ini kekurangan atau kelebihan?Â
Melahirkan ikhtisar, menuliskan cerita
Jatukrama di dalam drama alam bahasaÂ
terdiam seketika menumpuk ke sukma dan ujung jari
Siapakah Aku, di manakah Aku berada
Hitam dan putih menyelimuti pikiranku
Kadang waras dan kadang setengah gila
Memaruh dunianya setengah nestapa setengah suka cita
Aku ada di dunia apa? Â katanya lagi
Bukan Siddharta Gautama apalagi Muhammad SAW
Dunianya beda lagi aneh
Tak ada tempat mengadu
Selain dia yang selalu menuntun ke jalan yang nyaman
Medan, 19 Oktober 2024, diperbaharui dari Ruang Pena dengan penambahan bait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H