Mohon tunggu...
Mukhtar Fitriawan Bilawal
Mukhtar Fitriawan Bilawal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah Calon Guru Penggerak dari Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Penerapan Modul 1.1 PGP - Apersepsi Pembelajaran

22 November 2022   20:12 Diperbarui: 23 November 2022   00:42 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan hal paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia saat ini, dengan kata lain dapat dikatakan pentingnya pendidikan adalah sebagai penunjang kehidupan manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan zaman. Pendidikan dipandang sebagai aspek yang berperan besar dalam membentuk generasi mendatang. 

Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Kurniawan dalam Lusi dkk (2021) Kegiatan terpenting dalam pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan melalui perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran.  Ditambahkan oleh Nugroho pada  proses pembelajaran,  target akan terlaksana jika diikuti oleh komponen penunjang seperti media pembelajaran sebagai sumber belajar. Kemudian disusul oleh materi dan pembelajaran, serta rencana pembelajaran yang sistematis. 

Nuryanti dalam Fitri dkk (2020) mengatakan proses adaptasi akan berjalan secara harmonis apabila semua komponen mendukung proses adaptasi dalam penerapan pembelajaran, karena hal ini akan mempengaruhi keberhasilan penyelesaian proses belajar mengajar.

Pada aksi nyata penerapan modul 1.1 ini, Calon Guru Penggerak diminta untuk melakukan perubahan untuk mengininsiasi terciptanya praktek baik sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara melalui konteks budaya sekolah.

Perasaan yang didapatkan oleh penulis sebagai salah satu calon guru penggerak angkatan VII setelah melakukan perubahan dalam kelas adalah merasa sangat antusias dan semakin yakin bahwasanya nilai akan pendidikan yang selama ini diusung oleh Ki Hajar Dewantara mampu menjawab tantangan global yang saat ini menerpa generasi muda baik dari segi sosial budaya maupun dari perkembangan tekhnologi dan ilmu pengetahuan. 

Untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan yang "berhamba" pada anak ini, penulis memiliki suatu ide atau gagasan untuk memulai praktek baik ini pada saat saya melakukan pembelajaran di kelas. Menurut Indrastuti dalam Lusi dkk salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah ketika siswa berinteraksi dengan pengalaman belajarnya. 

Kemudian, ditambahkan Slameto, kesiapan adalah kemauan atau kesiapan seseorang untuk memberikan jawaban atau respon tertentu dalam situasi tertentu. Kondisi siswa baik yaitu siswa antusias dalam menanggapi guru dan fokus pada pelajaran yang diajarkan oleh guru. Hal ini akan membuat siswa responsif dan mudah menerima topik. 

Namun terdapat permasalahan yang menghambat keberhasilan proses pembelajaran yaitu kurangnya persiapan siswa dan siswa yang masih belum maksimal dalam menangkap dan memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. 

Salah satu cara untuk mensiapkan siswa dalam menerima materi adalah pemberian apersepsi oleh guru.  Menurut Mariska dkk (2013) apersepsi merupakan salah satu fenomena psikis yang dialami siswa ketika suatu kesan baru memasuki kesadaran dan dikaitkan dengan kesan lama beserta pengolahannya sehingga dapat menjadi kesan yang luas. 

Fungsi Apersepsi adalah untuk menciptakan pembelajaran awal yang efektif sehingga siswa siap untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, apersepsi dilakukan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

Untuk aksi nyata penerapan Modul 1.1 penulis menggunakan apersepsi pada siswa dengan menganalogikan sumur dan kolam untuk mencapai kesuksesan belajar. Pada awal apersepsi penulis memberikan gambaran sukses menurut siswa. Banyak dari siswa yang memeberi tanggapan bahwasanya sukses adalah apa yang kita lakukan sesuai dengan hati dan kesenangan. Ada pula yang memberi tanggapan sukses adalah kecukupan materi seperti salah satu artis di televisi. Dan ada banyak tanggapan lain lagi.

Setelah mendengarkan jawaban dari siswa, penulis menjelaskan bahwasanya sukses dapat dimulai dari saat ini menjadi siswa tanpa menunggu seseorang menjadi dewasa. Tujuan sukses adalah bisa mencapai apa yang kita inginkan dari usaha yang sudah kita berikan untuk mencapai kesuksesan tersebut.  

Salah satunya dalah dengan membuat skala prioritas. Banyak teori menurut bacaan baik tertulis maupun di internet menerangkan kiat sukses dan banyak perlakuan untuk sukses. Akhirnya penulis membuat 3 skala prioritas yang penulis dapatkan dari proses membaca beberapa teori yakni prioritas pertama untuk sukses adalah niat kemudian yang kedua adalah melakukan praktek baik dari niat tersebut dan yang ketiga adalah tawakkal yang didalamnya memuat unsur religiusitas, kepercayaan maupun kesabaran dalam menerima dan menunggu kesuksesan itu berjalan.

Kemudian penulis meminta siswa untuk memberikan gambaran pernyataan mengenai kedua gambar yang sudah penulis sediakan di papan tulis yakni gambar sumur dan kolam sebagai analogi dari kesuksesan itu sendiri.

Gambar sumur; pngdownload
Gambar sumur; pngdownload

Sumber: pngtree.com
Sumber: pngtree.com

Tujuan dari pemberian analogi ini adalah agar siswa semakin menyadari bahwa segala sesuatu yang tercipta di alam memiliki pembelajaran sendiri untuk manusia contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian tujuan kedua diharapkan agar siswa semakin bersemangat melakukan pembelajaran di kelas.

Dokpri
Dokpri

                                                                            Gbr. Antusiasme Siswa Kelas XI IPA 3 Dalam Kegiatan Apersepsi

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

                                                                Gbr. Siswa memberikan pernyataan arti kesuksesan menurut versinya

Dari beberapa pernyataan siswa mengenai kesuksesan belajar dan hidup dalam menganalogikan sumur dan kolam terdapat beberapa narasi yang cukup unik untuk dapat penulis tulis disini antara lain adalah

No

Nama

Pernyataan

1

Eliya Nur Fadilah

" Tujuan itu seperti sumur dan kolam karena walaupun sama-sama berisi air tetapi tidak tentu ketinggian air tersebut sama, seperti tujuan kita dengan orang lain walaupun tujuannya sama tetapi hasilnya bisa berbeda"

2

Nabila Septia yang merupakan ketua OSIS

"Galilah ilmu seperti kamu menggali sumur sampai kamu temukan apa yang kamu impikan dan tunaikanlah ilmumu bak kolam hingga pencapaianmu berbuah kesuksesan"

3

Adinda Zahwa

"Kolam dan sumur itu sama-sama tidak bebas atau tetap dalam genangan itu saja. Sama dengan manusia jika ingin mencapai kesuksesan harus berusaha dan tidak diam di tempat itu saja"

4

Dio Fariz (Paskibraka Kabupaten 2022)

"Sumur adalah gambaran dari sebuah proses pengambilan ilmu dan pengalaman sedangkan kolam adalah gambaran manfaat dari ilmu dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan secara mudah oleh orang yang membutuhkan"

5

Iswandari Kurnia

"Jika sebuah sumur ditimba airnya maka setiap hari airnya akan jernih dan tidak akan kering, begitu pula dnegan kolam, kolam perlu dibersihkan secara rutin agar tetap bersih dan nyaman untuk dipakai. Sama dengan kehidupan, jika kita mempunyai tujuan hidup sukses maka kita harus banyak bertindak, berusaha dan berdoa, agar impian kita dapat terwujud dan hidup menjadi cerah, jika kita tidak melakukan itu maka hanya akan menjadi sebuah angan-angan saja".

6

Windy Amelia

"Jadilah seperti sumur yang terlihat dari luar nampak dangkal namun dalam, dan janganlah kamu menjadi kolam yang jernih airnya tetapi belum tentu bersih airnya. Dari sini kita belajar bahwa janganlah kamu menilai orang dari sisi luarnya, tapi lihatlah dari isi hatinya begitulah kunci sukses."

Beragam pernyataan dari siswa diharapkan akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka untuk selalu bergerak untuk mencapai kesuksesan, tergerak hatinya untuk melakukan suatu perubahan dalam dirinya dan menggerakkan komunitas lingkungannya untuk bersama-sama mencapai kesuksesan yang nyata.

Dari usaha yang sudah penulis lakukan, penulis meminta pernyataan dari teman sejawat dan siswa dalam kegiatan apersepsi ini. 

Testimoni pertama adalah menurut Ibu Krisnajamti, S.Pd. yang merupakan ketua MGMPS Bahasa Indonesia di SMAN Arjasa Jember, beliau memberikan pernyataan bahwasanya kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat membawa perubahan baik dalam praktek baik maupun sudut pandang siswa mengenai proses pembelajaran yang akan mereka terima demi terwujudnya siswa yang sesuai dengan visi lembaga SMAN Arjasa yakni Berkarakter, Unggul dan Kompetitif. 

Pernyataan kedua dari siswa, penulis mengambil dari testimoni Ali Wafi, dia menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh penulis baik dari pembukaan sampai akhir mampu membawa diri sesuai dengan dunia siswa yang berusia remaja. 

Semoga kegiatan ini dapat membawa perubahan sehingga kedepannya kodrat zaman dan kodrat alam anak akan membawa potensi mereka untuk menjadi manusia yang merdeka yang bahagia di masa depannya kelak.

Sumber referensi

Mariska, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti, Efektivitas Pemberian Apersepsi Dan Motivasi Dalam meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gaya SMP Negeri 13 Purworejo (Radiasi Vol. 3 No 2) hlm. 160-165

Lusi Hidayanti, Siti Awaliyah, Nuruddin Hady, Pengaruh Pemberian Apersepsi Scene Setting terhadap Kesiapan Belajar Siswa   pada Mata Pelajaran PPKN (Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 5 Tahun 2021, Universitas Negeri Malang), hlm 2187 -- 2193

Fitri Rahma Octaviani , Anita Tri Murniasih, Dyah Kusuma Dewi dan Lina Agustina, Apersepsi Berbasis Lingkungan Sekitar sebagai Pemusatan Fokus  Pembelajaran Biologi Selama Pembelajaran Daring (Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran Vol. 2, No.2, Desember, 2020, Universitas Muhammadiyah Surakarta) hlm 8-17

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun