Pendidikan merupakan hal paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia saat ini, dengan kata lain dapat dikatakan pentingnya pendidikan adalah sebagai penunjang kehidupan manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan zaman. Pendidikan dipandang sebagai aspek yang berperan besar dalam membentuk generasi mendatang.Â
Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Kurniawan dalam Lusi dkk (2021) Kegiatan terpenting dalam pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan melalui perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran.  Ditambahkan oleh Nugroho pada  proses pembelajaran,  target akan terlaksana jika diikuti oleh komponen penunjang seperti media pembelajaran sebagai sumber belajar. Kemudian disusul oleh materi dan pembelajaran, serta rencana pembelajaran yang sistematis.Â
Nuryanti dalam Fitri dkk (2020) mengatakan proses adaptasi akan berjalan secara harmonis apabila semua komponen mendukung proses adaptasi dalam penerapan pembelajaran, karena hal ini akan mempengaruhi keberhasilan penyelesaian proses belajar mengajar.
Pada aksi nyata penerapan modul 1.1 ini, Calon Guru Penggerak diminta untuk melakukan perubahan untuk mengininsiasi terciptanya praktek baik sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara melalui konteks budaya sekolah.
Perasaan yang didapatkan oleh penulis sebagai salah satu calon guru penggerak angkatan VII setelah melakukan perubahan dalam kelas adalah merasa sangat antusias dan semakin yakin bahwasanya nilai akan pendidikan yang selama ini diusung oleh Ki Hajar Dewantara mampu menjawab tantangan global yang saat ini menerpa generasi muda baik dari segi sosial budaya maupun dari perkembangan tekhnologi dan ilmu pengetahuan.Â
Untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan yang "berhamba" pada anak ini, penulis memiliki suatu ide atau gagasan untuk memulai praktek baik ini pada saat saya melakukan pembelajaran di kelas. Menurut Indrastuti dalam Lusi dkk salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah ketika siswa berinteraksi dengan pengalaman belajarnya.Â
Kemudian, ditambahkan Slameto, kesiapan adalah kemauan atau kesiapan seseorang untuk memberikan jawaban atau respon tertentu dalam situasi tertentu. Kondisi siswa baik yaitu siswa antusias dalam menanggapi guru dan fokus pada pelajaran yang diajarkan oleh guru. Hal ini akan membuat siswa responsif dan mudah menerima topik.Â
Namun terdapat permasalahan yang menghambat keberhasilan proses pembelajaran yaitu kurangnya persiapan siswa dan siswa yang masih belum maksimal dalam menangkap dan memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.Â
Salah satu cara untuk mensiapkan siswa dalam menerima materi adalah pemberian apersepsi oleh guru. Â Menurut Mariska dkk (2013) apersepsi merupakan salah satu fenomena psikis yang dialami siswa ketika suatu kesan baru memasuki kesadaran dan dikaitkan dengan kesan lama beserta pengolahannya sehingga dapat menjadi kesan yang luas.Â
Fungsi Apersepsi adalah untuk menciptakan pembelajaran awal yang efektif sehingga siswa siap untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, apersepsi dilakukan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
Untuk aksi nyata penerapan Modul 1.1 penulis menggunakan apersepsi pada siswa dengan menganalogikan sumur dan kolam untuk mencapai kesuksesan belajar. Pada awal apersepsi penulis memberikan gambaran sukses menurut siswa. Banyak dari siswa yang memeberi tanggapan bahwasanya sukses adalah apa yang kita lakukan sesuai dengan hati dan kesenangan. Ada pula yang memberi tanggapan sukses adalah kecukupan materi seperti salah satu artis di televisi. Dan ada banyak tanggapan lain lagi.