Mohon tunggu...
Mukhlis Syakir
Mukhlis Syakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nyeruput dan Muntahin pikiran

Mahasiswa Pengangguran yang Gak Nganggur-nganggur amat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diprank KH. Ahmad Dahlan (Kilas Balik Perjalanan 2019)

20 Agustus 2023   11:34 Diperbarui: 20 Agustus 2023   11:39 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Tanpa pikir panjang, langsunglah saya cari air untuk tak sirami makam ba'da tahlil seraya duduk khidmat menghadap kiblat. Begitu nikmat rasanya berdzikir sambil membayangkan nanti akan saya ceritakan pada kakek sebagai bahan candaan bersama beliau. Bahkan bagian paling terlucunya ialah saat Dzikir Tahlil Jahr (keras) Tarekat Qadiriyyah yang terkenal brutal. Selesai tahlil, tak lupa bagian penting dari ziarah kubur ialah meyirami kuburan dengan air hasil do'a. Sayang kala itu saya tak membawa air minum supaya bisa memberkati tubuh saya dengan air minum juga.

            Singkat cerita, beberapa bulan kemudian saat kumpul keluarga di momen idul fitri adalah saat-saat yang ditunggu. Betapa tidak, saya dengan berbangga diri sudah menyiapkan cerita perjalanan ke Jogja beserta kisah tahilnya. Setelah rangkaian kegiatan banian selesai, dengan cepat saya mendekati beliau. Saya bercerita sambil bercanda kalau saya sudah tahlil tepat di didepan makam pendiri Muhammmadiyyah yang terkenal nggak tahlilan. Beliau bertanya balik memastikan, "yang dibelakang masjid itu bukan? Yang berjajar itu bukan?". Saya jawab, "muhun ki". Beliau dengan santai dan tertawa menjawab, "barinage lain nu eta makam na mah, eta mah replikana. Ameh eweuweuh jelema siga maneh kitu (biarpun demikian, bukan yang itu makamnya, itu mah makam replikanya. Supaya tidak ada orang yang seperti kamu)".  Rasa terkejut, malu, sekaligus ingin tertawa bercampur baur menjadi satu. Betapa tidak? Saya yang awalnya ingin iseng berkelakuan demikian, malah balik diisengi.

Sungguh, pranknya orang Muhammadiyyah tidak tanggung-tanggung. Makam saja dibuat replikanya agar tidak ditahlili. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah saya tertawa-tawa mengingat seluruh upaya prank itu malah dibalik diprank-ngi. Sungguh, aku sudah diprank oleh KH. Ahmad Dahlan.

Yang dimaksud
Yang dimaksud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun