Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Lembab

9 November 2024   07:43 Diperbarui: 9 November 2024   07:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Muklis Puna

Pagi   yang  lembab
Udara  basah  dan  terlelap
jalan  menggigil  dipeluk  hujan
Aku dalam  balutan  kepompong  mengulas kisah
Merayap  di atas  aspal  dengan  besi yang  menua

Satu dua  mobil  kulewati
Sepatuku  basah  akibat  ludah yang   muncrat  dari  mobil  berkelas
Aku terus  merayap  meski pagi  masih  buta
Bocah -bocah  cerdas  melambai  dalam  bayang
Kadang  ceria  memberi salam  di koridor sekolah
Kadang  senyum  sumringah  di pintu  kelas

Pagi  ini  terlalu  lembab  
Matahari  masih  mendengkur  di ufuk  timur
Aku  melaju  menjemput  tugas  negara
Membuka  kegelapan  dengan  lilin  pengetahuan

Pagi  ini.. 

Begitu  terasa  perjalanan  menjemput  matahari

Bersama kasih dalam  rasa  menunggang  kehidupan

Walaupun upah-upah masih jauh dari sepadan ,

Namun jiwa meronta-ronta memamgil   pulang

Sudah terlanjur Kutulis di buku harian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun