Secara umum dialog adalah percakapan antara satu individu atau lebih dengan individu lainnya. Dialog dalam naskah drama berisi rangkain cerita yang mengantarkan satu tema dengan menyajikan satu pesan utama kepada penikmat drama.
”Dialog atau dalam bahasa dialog secara hakikat dapat diartikan (1) dialog antara dua orang (2) pertukaran pendapat” (Salim, 1991:232). Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditemukan beberapa arti dari kata dialog yakni (1) dialog (dalam sandiwara, cerita) (2) karya tulis yang disajikan dalam bentuk dialog antara dua pihak atau lebih (KBBI, 1999:231).
Merujuk pada pendapat di atas tampaknya konsep dialog dapat digolongkan dalam dua katagori bentuk komunikasi. Pendapat pertama lebih merujuk ke komunikasi lisan. Sedangkan yang kedua dapat menjadi rujukan, peristilahan dialog menjadi acuan dalam pembahasan ini.
Pada pengertian pertama, dialog dapat diidentifikasi dengan kata “cakap”. Dalam KBBI dialog memiliki arti (1) pembicaraan, perundingan; (2) dialog perihal bercakap- cakap (dipertentangkan dengan apa yang ditulis); (3) dalam istilah linguistik, satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau lebih (KBBI, 1999:166).
Dialog pada katagori pertama merupakan contoh terjadinya pemutusan menuju paham bersama mengenai “pengetahuan”. Kedua pihak yang terlibat dalam dialog itu terutama ingin menambah pengertian masing- masing mengenai pertanyaan asasi yang berbunyi: berapa banyak kah yang anda ketahui?
Dalam dialog itu tidak dapat kesan seakan- akan minat utama yang terdapat pada diri pecakap satu maupun pecakap kedua adalah untuk mengadakan bujukan.
Mereka tidak tanpa ingin membujuk teman berbicaranya agar menerima pokok pandangan yang dimiliki. Meskipun begitu, terdapat beberapa saat pecakap dua bersedia mengubah pengertian mereka mengenai masalah yang dibicarakan. Kesediaan untuk mengubah ini disebabkan oleh ucapan pihak lain.
Jenis-jenis Dialog dalam Drama
Secara umum percakapan dapat dimasukkan ke dalam katagori komunikasi lisan dan tertulis. Hal ini akan mengakibatkan macam- macam percakapan yang ada.
Perbedaan sudut pandang juga menjadi percakapan bermacam-macam yang ada. Pada tataran lisan, percakapan dapat ditinjau dari aspek keumuman munculnya percakapan. Pada aspek ini dialog dibagi menjadi dua yaitu, percakapan personal dan percakapan.
Percakapan personal adalah dialog yang muncul perseorangan secara serta merta mengenai topik yang terjadi pada suatu saat sehingga para pecakap memperoleh kepuasaan komunikasi tentang topik yang dipercakapkan.
Dialog formal merupakan dialog yang mempercakapkan suatu topik penting, melibatkan beberapa tokoh/ahli mengenai topik tersebut, biasanya diadakan oleh sebuah lembaga yang secara formal menyelenggarakannya, misalnya lembaga pendidikan, radio / televisi.