Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Dialog dalam Drama adalah Sebuah Bentangan Cerita, Betulkah?

17 Februari 2024   13:07 Diperbarui: 17 Februari 2024   13:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

Secara umum dialog adalah percakapan antara satu individu  atau lebih dengan individu lainnya. Dialog dalam  naskah drama berisi rangkain cerita yang mengantarkan satu tema dengan menyajikan satu pesan utama kepada penikmat drama.

”Dialog atau dalam bahasa dialog secara hakikat dapat diartikan (1) dialog antara dua orang (2) pertukaran pendapat” (Salim, 1991:232).  Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditemukan beberapa arti dari kata dialog yakni (1) dialog (dalam sandiwara, cerita) (2) karya tulis yang disajikan dalam bentuk dialog antara dua pihak atau lebih (KBBI, 1999:231).

Merujuk pada pendapat di atas tampaknya  konsep  dialog dapat digolongkan  dalam dua katagori bentuk komunikasi. Pendapat pertama lebih merujuk ke komunikasi lisan.  Sedangkan yang  kedua dapat menjadi rujukan, peristilahan dialog menjadi acuan dalam pembahasan ini.

Pada pengertian pertama, dialog dapat diidentifikasi dengan kata  “cakap”. Dalam KBBI dialog memiliki arti (1) pembicaraan, perundingan; (2) dialog perihal bercakap- cakap (dipertentangkan dengan apa yang ditulis); (3) dalam istilah linguistik, satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau lebih  (KBBI, 1999:166).

Dialog pada katagori pertama merupakan contoh terjadinya pemutusan menuju paham bersama mengenai “pengetahuan”. Kedua pihak yang terlibat dalam dialog itu terutama ingin menambah pengertian masing- masing mengenai pertanyaan asasi yang berbunyi: berapa banyak kah yang anda ketahui?

Dalam dialog itu tidak dapat kesan seakan- akan minat utama yang terdapat pada diri pecakap satu maupun pecakap kedua adalah untuk mengadakan bujukan. 

Mereka tidak tanpa ingin membujuk teman berbicaranya agar menerima pokok pandangan yang dimiliki. Meskipun begitu, terdapat beberapa saat pecakap dua bersedia mengubah pengertian mereka mengenai masalah yang dibicarakan. Kesediaan untuk mengubah ini disebabkan oleh ucapan pihak lain.  

Jenis-jenis  Dialog dalam Drama 
Secara umum percakapan  dapat dimasukkan ke dalam katagori  komunikasi lisan dan tertulis. Hal ini akan mengakibatkan macam- macam percakapan yang ada. 

Perbedaan sudut pandang juga menjadi percakapan bermacam-macam  yang ada. Pada tataran lisan, percakapan dapat ditinjau dari aspek keumuman munculnya percakapan. Pada aspek ini dialog dibagi menjadi dua yaitu, percakapan personal dan percakapan.

Percakapan  personal  adalah dialog yang muncul perseorangan secara serta merta mengenai topik yang terjadi pada suatu saat sehingga para pecakap memperoleh kepuasaan komunikasi tentang topik yang dipercakapkan. 

Dialog formal merupakan  dialog yang mempercakapkan suatu topik penting, melibatkan beberapa tokoh/ahli mengenai topik tersebut, biasanya diadakan oleh sebuah lembaga yang secara formal menyelenggarakannya, misalnya lembaga pendidikan, radio / televisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun