Kebersamaan  yang diwariskan dari gotong- royong selama 15 menit sebelum proses pembelajaran berlangsung bermula dari tangung jawab  setiap individu yang ada di kelas.
Guru sebagai perancang kegiatan tetap mengambil peran  dan menjadikan dirinya contoh dalam menciptakan kebersamaan melalui program gotong -royong yang dilaksanakan.Â
Pada Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka disebutkan bahwa gotong- royong  membersihkan lingkungan sekolah memberikan sebuah keteladanan dan kebersamaan bagi generasi berikutnya dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan.Â
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, gotong -royong dapat dijadikan sebagai media untuk membentuk berbagai karakter peserta didik. Hal ini karena kegiatan gotong -royong telah memberikan contoh kongkrit pada masa lalu dari orang-orang yang menjadi tokoh teladan.Â
Tidak hanya itu gotong -royong yang dibudayakan di sekolah telah memberikan dampak positif pada pembangunan negeri ini. Sebagai generasi penerus yang akan mengisi pembangunan tentu harus memiliki sifat -sifat yang sesuai dengan karakteristik bangsa yaitu gotong royong.Â
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 LhokseumaweÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H