Anganku mengembara ke masa kelam
Menapaki lorong- lorong penuh duka
Noda  hitam menempel di jiwa
Suara burung hantu menampar telinga
Kerhomatan tergadai seiring waktu
Kepercayaan tergerus  oleh perihnya hidup
Mata -mata penuh curiga menatap dalam
Sayap- sayap duka tak mau berkepak
Cita -cita  ditelan kejamnya zaman
Matahari  mengejar datangnya malam
Pelangi seolah ingin menelan bumi
Harga diri  tersamar  dihadang  mega
Kukayuh hidup di laut tak berpasang
Sungai harapan mengalirkan  janji  dan harapanÂ
Aku tetap percaya walau  tak bermuara
Kini hidup tak lagi berkalang tanah
Rumah tak lagi berdinding angin
Tapi kehinaan tetap meratapi jasad
Lhokseumawe, 6 Â Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H