Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fitur Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar ( PMM) Sebuah Pembelajarankah atau Sekedar Mencari Viewers?

31 Januari 2024   17:26 Diperbarui: 31 Januari 2024   17:29 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Dokumen  Pribadi 

Beberapa hari lalu, sekolah tempat penulis bertugas  mengundang guru dari sekolah lain sebagai instruktur. Tujuannya untuk mengulas tentang  bagaimana mengisi Rencana Hasil Kerja (RHK),  dan membuat Aksi Nyata, komunitas belajar serta webinar yang ada  pada  Platform Merdeka Mengajar (PMM). 

Pada saat mulai pelatihan  sang instruktur yang tergolong muda dan termasuk Guru Penggerak memang agak sedikit jumawa. Kami   peserta seperti didikte. Seolah -olah Ia sedang mempertontonkan kepintarannya di hadapan Kami yang bodoh.

 Lewat pertanyaan yang diajukan   teman- teman tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum pada  aplikasi  Platform Merdeka Mengajar (PMM) . Akhirnya untuk keluar dari permasalahan tersebut berkaitan dengan Aksi Nyata sang instruktur  memberikan satu resep yaitu Ambil Tempel Modifikasi (ATM).  Artinya, tidak perlu susah-susah untuk memikirkan Aksi Nyata tinggal ambil punya teman,  kemudian modifikasi  dengan menggantikan tokoh, alur dan setting kejadian.  Lalu pertanyaan muncul lagi apakah hal seperti ini sebuah pembeljaran bagi guru? 

Ada satu keanehan yang disampaikan bahwa,  untuk menjawab pertanyaan tentang bukti pemahaman dari modul yang sudah diikuti, para perserta diminta tidak usah repot- repot menjawab. Dengan  menyalin pertanyaan yang ada  di modul, kemudian tempel di google, maka   semua jawaban yang diinginkan akan didapat dengan mudah.

Bukan hanya pada bagian itu , pada bagian refleksi diri juga semua tersedia di google.   Post test serta   jawaban ada di google   guru tinggal  mengambil  dan menempel di modul yang dijadikan pembelajaran pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Untuk vedeo juga tidak perlu ditonton sampai selesai.    Pada bagian awal saja ditonton  kemudaian diarahkan  kursor sampai selesai.  Setelah dibuka ulang ternyata warna di bagian vedeo tersebut sudah  berubah menjadi  hijau. Hal ini, berati sudah ditonton dan begitu  juga seterusnya. 

Peristiwa ini  menunjukkan bahwa tidak ada penguatan terhadap vedeo yang dihadirkan.  Anehnya,  jawaban yang dimasukkan  boleh dilakukan dengan copy paste.   Seandainya hal ini berlaku seperti pada jawaban esai untuk  tes Guru Penggerak,  ini akan lebih membelajarkan guru . Melalui aplikasi plagisrisme yang dipasang      akan  menuntut guru untuk belajar dan memahami setiap vedeo yang dihadirkan. 

Simpulan: 

Sebaiknya Pelatihan Mandiri yang ada  di  Platform Merdeka Mengajar (PMM) dilakukan  peninjauan ulang berkaitan jawaban yang diberikan oleh guru pada setiap modul pelatihan. Setiap jawaban yang ditagih harus disampaikan dalam bentuk orsinilitas bukan dalam bentuk copy paste yang melanggar etika kepenulisan. 

Bebas plagiat merupakan  wujud intergeritas yang dimiliki guru. Intergeritas, komitmen, disiplin, dan tanggung jawab adalah bagian-bagin yang ada dalam kinerja guru.  Apabila ini dilangkahi sesungguhnya budaya melanggar etika bagi guru sedang dipertontonkan   secara masif  sistematis. 

 Penulis adalah Pemimpin redaksi  jurnal Aceh Edukasi dan Guru  SMA Negeri 1 Lhokseumawe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun