Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mencari Sisi Gelap Bahasa Indonesia, Ketika Diresmikan Jadi Bahasa Dunia

12 Januari 2024   19:43 Diperbarui: 12 Januari 2024   20:29 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Setiap bunyi yang keluar dari alat ucap manusia mengandung makna  bahasa. Nah...! Bahasa terkecil seperti itu dipelajari pada dua tataran ilmu, yaitu fonemik dan fonetik. Biar tidak mengambang, penjelasan diarahkan pada fonetik yang merupakan bagian dari fonologi. 

Berkaitan dengan bahasa Indonesia ditinjau dari segi fonologis, Bahasa Indonesia mudah dan bisa dipelajari oleh siapa saja dan dimana saja. Hampir semua bangsa di dunia, jika diminta untuk belajar bahasa Indonesia mereka tidak merasa kewalahan..Hal ini dipengaruhi oleh lambang- lambang bunyi bahasa Indonesia ditinjau dari ilmu fonologis lebih mudah digunakan.


Sebagai Bahasa Persatuan dan Bahasa Nasional Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 1928 Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia. Hal ini diusulkan oleh seluruh pemuda yang bergabung secara nasional. Pertanyaannya mengapa  harus bahasa Melayu yamg dipilih? 

Kenapa tidak Bahasa Aceh, Bahasa Jawa atau bahasa lain di negeri ini yang memiliki banyak populasi penggunanya.  Dalam sejarah telah disebukan bahwa,waktu itu ada rasa ingin meraih kemerdekaan dan solidaritas yang tinggi untuk sama- sama keluar dari penjajahan.


Melihat pada suatu kondisi sama- sama ingin keluar dari penjajahan bangsa barat. Untuk menyatukan sebuah ide brilian yang menuju sebuah kemerdekaan yang hakiki, maka dibutuhkan sebuah alat dalam menciptakan persatuan sesama anak bangsa. Mengacu pada berbagai pertimbangan baik politik, sosial ,dan budaya dari suku, bahasa dan agama yang ada di negri ini, maka Bahasa Melayulah yang mampu menyatukan perbedaan tersebut.


Selanjutnya sampai saat ini menjelang 100 tahun  usianya. Bahasa Indonesia sudah menyatukan 715  bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah 16 771 Pulau  di negeri ini. Apabila melihat pada sepak terjang dan perkembanganya sudah sangat layak Bahasa Indonesia  diangkat menjadi bahasa Internasional oleh Unicef sebagai bahasa ke-10 pada  sidang PBB.


Pada tataran dunia ternyata banyak sekali universitas yang sudah membuka jurusan Bahasa Indonesia pada fakultas  Bahasa. Data baru - baru ini menyebutkan bahwa ada 52 negara di dunia sudah mempelajari bahasa Indonesia, baik sebagai ilmu maupun sebagai alat komunikasi.

Penulis menduga dengan diangkatnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia akan banyak orang asing yang mempelajari Bahasa Indonesia seperti Bahasa Inggris dalam tataran global.


Akhirnya, bahasa adalah sebuah identitas terbesar yang dimiliki oleh setiap bangsa. " Bahasa Menunjukkan Bangsa" Semakin bagus dan banyak digunakan orang bahasa tesebut, maka semakin bagus pula budaya suatu  bangsa.


Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun