Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tahun Baru, Semester Baru, Materi Baru, dan Bagaimana Menghadapinya?

1 Januari 2024   14:24 Diperbarui: 2 Januari 2024   02:35 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto: Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe sedang  mengikuti In House Training (IHT)Sumber gambar Dokumen Pribadi 

Paradigma adalah sebuah pola pikir atau cara pandang yang dimiliki  terhadap suatu hal atau objek. Berkaitan dengan ini paradigma lebih diarahkan kepada bagaimana pemahaman guru selama ini dalam mengajar. 

Pandangan tersebut tentunya mempunyai perbedaan. Perbedaan ini terjadi, karena kompetensi dan tanggung jawab yang dimiliki guru. Bagi guru yang mempunyai kompetensi di atas rata -rata ,mereka selalu siap dan mau membuat perubahan terhadap tindakan berkelanjutan.  Biasanya setelah mengajar guru tersebut selalu melakukan refleksi. 

Refleksi yang dimaksud adalah melihat ulang sampai apakah tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung. Selanjutnya,  refleks tersebut akan dijadikan sebagai treatment/tindakan pada tahap mengajar selanjutnya.

Perbaikan tersebut dilakukan melalui perbandingan setelah dan sebelum proses pembelajaran berlangsung.  Guru - guru yang mempunyai kompetensi tinggi dan telah menjadikan profesi sebagai tugas mulia tetap tampil perfek dan profesional dalam mengajarkan. Biasanya guru seperti ini setiap saat melakukan up grade terhadap dirinya.Hal inilah yang membuat guru seperti ini dinantikan dan diminati pada setiap ruang kelas. 

Selanjutnya,  ada juga guru yang tidak mau mengubah paradigma terhadap pembelajaran yang dilakukan selama ini. Mereka tidak mau keluar dari zoma nyaman.Bagi mereka, mengajar bukan sebagai seni berbagi pengetahuan kepada peserta didik. Akan tetapi,  mereka menganggap bahwa mengajar itu sebagai beban.  Guru - guru seperti ini walupun sudah mengajar puluhan tahun dan berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS)  tetap  ingin berada di kotak aman.  

Ada satu dialog kecil antara penulis dengan seorang guru yang sudah puluhan tahun mengajar " Bu? Mengapa tidak menggunakan model pembelajaran ini...? Pada materi...! Nampaknya itu lebih cocok Bu." Sambil penulis menjelaskan model dan materi yang dijadikan contoh.  Seperti minyak goreng yang sedang mendidih dipercik air seketika. Mulutnya terlalu cepat menjawab dan berkilah seperti seorang professor yang menyajikan materi dalam sebuah seminar hebat.

Penulis menunduk sambil sekali- kali menghindar dari semprotan air ludah yang muncrat di sela -sela giginya yang jarang. Penulis merasa menyesal dan salah sasaran sambil terdiam mengutuk diri.

" Pak..!" Saya sudah mengajar sejak Bapak masih belajar di SMP.  Semua siswa  Saya sudah jadi orang hebat, Saya sudah mengajar puluhan tahun Pak!., Bapak salah orang Pak.! Bapak baru berapa tahun sih jadi guru? Sudahlah pak", Jangan Menggurui guru Pak! " Kemudian Ia terus berlalu di hadapan penulis. 

Dari ilustrasi diatas dapat ditarik simpulan bahwa tidak setiap guru sanggup dan mau membuat perubahan dalam mengajar.. paradigma seperti di atas masih cukup banyak berlangsung di negeri ini. Ada perasaan sakit bagi dunia pendidikan Indonesia, jika pendidikan diasuh oleh guru guru yang temparamem seperti ilustrasi di atas.

Menguasai Materi dan Teknik Penyajian 

Mengingat ini suasana baru bertepatan Tahun Baru, semester baru dan materi baru , untuk menghadirkan sesuatu yang baru  pasti bisa dilakukan.. Biasanya suatu suasana dan waktu yang baru semua berada dalam kondisi yang bersemangat. Bapak/ Ibu guru sebagai sutradara dalam kelas dituntut menguasai materi- materi terbaru yang berhubungan disiplin ilmu yang diasuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun