Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kurajut Kisah pada Simpul Terurai

19 Desember 2023   12:58 Diperbarui: 19 Desember 2023   14:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Sumber gambar: Pixabay

 Jalanan  kisah menata rinduPaku berkarat menancap dalam sepatuKupapah asa mengendap dalam cinta
Rajutan kisah hampir terburai pada simpul
Kupikul harapan di atas kerikil jalanan

Bukit harapan samar-samar tampak merona
Duri kaktus berserak menghadang kisah
Di persimpangan alur, kelelahan mengurat di wajahmu
Pelupuk mata layu menutup warna hitam putih
Dadaku berdenting menumbuk rongga bersekat

Pejalan kaki menyunging sinis
Mulut bau ampas jeroan meludah di pangkuan
Kau seperti mati rasa dalam kegetiran
Aku berenang dalam kolam kecemasan
Menyelami dalamnya balada cinta

Ketika kudonggakkan kepala
Seekor pipit mendendangkan harapan
Kulihat kau terbangun dari lelapmu
Senyum kehidupan merekah dalam nada
Suara merdu mengundang kerinduan
Lalu kau berucap" ayo kita lanjut pertualangan kisah ini"

Baca juga: Kisah Semusim

 
Kugandeng tanganmu  menuju bukit harapan.
Terimakasih  belahan dadaku
Telah mengabdi pada bayang-bayang kisah,
Selama roh masih sepadan dengan jasad

Lhokseumawe,  Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Kau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun