Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Kompasiana Kehabisan Ide? Ya Nggak Lah!

14 Desember 2023   16:45 Diperbarui: 14 Desember 2023   18:13 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Rasa kecewa yang amat dalam terhadap media lokal yang tidak mau mendukung tulisan penulis tanpa informasi pemberitahuan tentang kelayakan tulisan milik penulis. Hal ini telah menjadikan penulis untuk menemukan sebuah terobosan baru dalam dunia kepenulisan. 

Ternyata kekecewaan penulis menjadikan sebuah ambisi. Setelah penulis  diminta untuk  membuat akun pribadi tentang Kompasiana.   Semua  ketentuan tentang   penulis dilengkapi di kompasiana   sehingga  mendapat ponti 50 dengan  status perdana yaitu "Debutan".  Penulis langsung melakukan postingan  tulisan ke web pribadi yang  ada di kompasiana baik dalam bentuk puisi maupun dalam bentuk artikel secara  otodidak.  Penulis tidak pernah memahami bahwa di media tersebut setiap tulisan dilabel "PIlihan dan Artikel Utama". Sekitar satu minggu penulis melakukan postingan baru paham akan hal tersebut.   

Setelah satu bulan lebih penulis melakukan postingan ternyata ada delapan artikel penulis yang digolongkan dalam "Artikel Utama ' dan hampir semua postingan dimasukkan dala label "Pilihan".

Hal ini mengundang sejumlah pertanyaaan mengapa selama ini artikel yang penulis kirim ke setiap media  di Aceh selalu ditolak tanpa pemberitahuan? Atau mungkin  tim editor Kompasiana bagian dari Kompas com  tidak punya kualifikasi yang cukup untuk menilai sebuah artikel sehingga menjadi artikel utama? Atau memang  tulisan  penulis selama ini   sudah memenuhi syarat dalam kaca mata Kompasiana?  

Penulis menduga ada semacam kesenjangan yang terjadi antara penulis yang mengirimkan tulisan dengan media atau redaksi pada setiap  surat kabar. Ada informasi yang penulis dapatkan dari seorang teman yang menjadi wartawan di sebuah media lokal  katanya "agar tulisan kita dimuat di media  lokal  ternyata kolega dan  silaturahmi pertemanan merupakan media utama agar tulisan kita dimuat." 

Selanjutnya, ada seorang teman   yang bertanya " Apakah tidak kehabisan Ide menulis di Kompasiana? karena yang dilihat dan dibaca setiap hari penulis memposting tulisan di Kompasiana hampir tiga atau empat postingan baik artikel maupun puisi. Artikel -artikel berlebel "Pilihan dan Artikel Utama" bahkan ada yang tidak berlebel.  

Menjawab pertanyaan tersebut, penulis menyatakan bahwa mengapa harus sulit? Bukankah, di Kompasiana, telah tersedia menu tentang Topik Pilihan. topik tersebut menyajikan tentang informasi-informasi aktual baik pada tataran nasional dan internasional. 

Selanjutnya dengan membaca tulisan sesama kompasianer juga melahirkan ide-ide baru yang dapat ditulis dalam bentuk tulisan apa saja.  Selain itu Kompasiana merupakan rumah besar bagi setiap kompasianer.  Dalam konteks tersebut tentunya silaturahmi pasti berlangsung dan  terjalin dengan kuat. 

Topik Pilihan

Topik Pilihan merupakan satu menu  yang ada di  platform Kompasiana berisi tentang Topik Pilihan yang disediakan oleh  pihak kompasiana . Topik yang disajikan berkaitan tentang isu-isu aktual  yang terjadi selama ini baik politik, teknologi, pendidikan budaya dan sebagainya.  

Berdasarkan topik yang disediakan  setiap penulis dapat menulis dalam berbagai bentuk tulisan. Setiap Topik Pihan yang disajikan, penulis dapat menilai dan mengamati,  sehingga memunculkan berbagai persepsi tentang masalah yang disajikan . Intinya Topik Pilihan yang disediakan di platform Kompasiana membantu penulis untuk menjaring ide dalam berbagai pandangan  dan melahirkan berbagai bentuk tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun