Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menakar Kejujuran Siswa dalam Ujian Berbasis Online

11 Desember 2023   21:06 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:28 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Oleh: Mukhlis,S.Pd.,M.Pd 

Tidak terasa, pembelajaran semester ganjil Tahun Pelajaran 2023/ 2024 sudah sampai di ujung. Semua sekolah, merujuk pada kalender pendidikan nasional pada awal Desember  tahun ini sudah mulai melaksanakan ujian semester. 

Ujian ini dibuat sebagai evaluasi pembelajaran selama satu semester berlangsung. Sebagai evaluasi pembelajaran yang dijadikan indikator kemajuan belajar peserta didik. Ini tentunya harus dipilih bentuk dan teknik pelaksanaan ujian yang tepat dan cocok untuk diterapkan.

Ada pengalaman menarik yang penulis alami, ketika menjadi pengawas ujian di suatu sekolah.   Pengalaman ini muncul waktu penulis ditugaskan jadi pengawas silang antarsekolah pada moment Ujian Akhir Sekolah (UAS). Penulis masih ingat betul ketika awal soal dibagikan. Semua tas, buku, HP, dan Catatan milik peserta ujian yang berhubungan dengan  mata pelajaran yang diujikan diminta untuk dikumpulkan di depan kelas..

Semua peserta ujian dengan penuh semangat dan mantap serta keyakinan yang dimiliki siap mengikuti sebuah event pikiran yang selama ini telah dipelajari.  Setelah soal dibagikan keadaan kelas masih normal, aman, tertib, dan terkendali..

Semua siswa tampak serius membaca dan menjawab soal -soal yang telah dihidangkan.  Kami sebagai pengawas diam dalam tatapan. Mengawasi setiap sudut dan gerak -gerik siswa . Siswa masih dalam keadaan tenang , tidak ada yang berbicara, Hanya mulutnya yang komat- kamit bagai dukun dan kemenyan. 

Tidak terasa waktu terus menggulung jarak, masa ujian sudah berlangsung lebih dari 20 menit. Peserta ujian mulai kehabisan stok (persediaan). Ruangan mulai nampak risih. Sekali -kali pengawas bersuara memohon agar peserta ujian untuk diam dan tenang. Kadang -kadang terdengar suara peserta seperti monolog. Mereka berbicara sendiri dengan posisi duduk menghadap ke depan. 

Ketika  pengawas mendekat rupanya mereka sedang meminta jawaban sesama. Kadang -kadang kertas yang  berisi jawaban digumpal lalu terbang mencari arah. Posisi pengawasan jadi tertukar. Awalnya para guru yang mengawas, namun kini berbalik arah peserta ujian yang mengawasi pengawas.  

Ketidakjujuran mulai dipertontonkan, sedikit saja para pengawas berbalik badan peserta ujian langsung berulah dalam ruang -ruang penasaran. 

Catatan kecil yang disimpan rapi pada setiap lekuk tubuh dan saku pakaian mulai keluar dari sarangnya. Gayanya kaku seolah serius padahal lagi berusaha mencari jawaban yang disembunyikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun