Begitulah kondisi ujian yang berbasis paper atau kertas berlangsung .Sistem pelaksanaan dan pengawasan membuka celah bagi peserta ujian untuk keluar dari ketidakjujuran. Ternyata kejujuran yang selama ini ditanamkan pada setiap materi pembelajaran hanya kamuflase. Buktinya, ketika siswa tidak siap untuk ikut ujian, pasti akan melakukan sebuah tindakan tidak jujur demi mencapai nilai yang baik.
Sebagai calon pemimpin hendaknya para peserta didik dapat menjadikan ujian ini sebagai wadah untuk menguji sebuah kejujuran. Dalam konteks bermasyarakat jujur itu indentik dengan ketegasan. Setiap ketegasan tersimpan suatu kejujuran. Akan tetapi, ketidaktegasan tersimpan ketidakjujuran.Â
Simpulan awal yang bisa diambil bahwa ujian yang berlangsung di sekolah merupakan wadah untuk membiasakan sebuah kejujuran. Bukankah pembiasaan kejujuran di kalangan peserta didik adalah sebuah praktik baik dan berbudaya?
Selanjutnya bagaimana caranya pihak sekolah dapat menakar kejujuran siswa, Â sehingga menjadi sebuah budaya dalam kehidupan siswa.? Hal ini dapat dapat terwujud apabila pihak sekolah memperhatikan model dan teknik pelaksanaan ujian, aplikasi yang digunakan dalam ujian, dan umpan balik yang diharapkan.
Model  dan Teknik Pelaksanaan Ujian
Pelaksanaan ujian  pada setiap sekolah diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Mengingat sekarang ini semua sudah menggunakan internet. Tidak ada salahnya apabila sekolah meninggalkan cara -cara lama atau ujian berbasis paper. Alangkah lebih baik apabila sekolah -sekolah yang mudah dijangkau  fasilitas internet melaksanakan ujian berbasis online.
Selanjutnya ada banyak keuntungan, jika sekolah melaksanakan ujian berbasis online. Pertama, dari segi biaya yang harus ditanggung pada saat ujian berbasis piper atau kertas berlangsung. Biasanya  sekolah mengalokasikan biaya untuk penggandaan soal dalam bentuk piper begitu banyak dan mencengangkan.
Apabila sekolah tersebut mau beralih mengikuti kemajuan zaman , dapat dibayangkan berapa uang yang bisa dihemat dan dapat digunakan untuk keperluan lain yang sifatnya memberikan manfaat bagi sekolah.
Melalui pelaksanaan ujian secara online memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengikuti sebuah perubahan teknologi dalam kehidupan belajar. Peserta ujian dalam ujian berbasis online biasanya mereka lebih siap dan memahami serta apa saja yang harus disiapkan, ketika ujian akan berlangsung.
Pelaksanaan ujian secara online memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami soal -soal yang disajikan. Berkaitan dengan kejujuran, biasanya siswa yang mengikuti ujian secara online  lebih percaya diri dan banyak searching  tentang soal -soal yang akan diujiankan.
Merujuk pada bentuk soal dan teknik  pelaksanaan yang digunakan pada saat ujian , hampir tidak ada kesempatan siswa untuk mencotek atau bertanya pada teman di samping. Hal ini dipengaruhi oleh kualitas soal dan waktu yang disediakan . Apabila waktu yang sudah disediakan habis, maka semua jawaban yang sudah dijawab otomatis akan terkirim. Merujuk pada teknik pelaksanaan seperti ini sudah bisa dipastikan bahwa siswa akan berusaha sendiri, belajar sendiri, dan hasilnya pun untuk sendiri.Â