Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun, Ciri-ciri, Jenis, dan Bentuk

9 Desember 2023   19:38 Diperbarui: 9 Desember 2023   19:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai nasib apakan daya

Pada siapa saya sesalkan

Pagar siapa saya sesalkan

Tanjung Pandan teluknya redup

Pada siapa saya sesalkan

Menanggung dendam seumur hidup

Sugiarto (2006 :12)

 Ciri-Ciri Pantun

Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa pantun termasuk puisi asli Indonesia tergolong dalam dalam karya sastra lama, maka ciri-ciri yang ada pada karya sastra lama dengan sendirinya melekat pada pantun. 

Ciri-ciri tersebut masih dominan dalam sebuah pantun apapun masalah yang diutarakan. Dalam hal ini Sugiarto (2006 :12) mengemukakan ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut.

Setiap untai (bait) terdiri atas 4 larik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun