Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Antara Aceh dan Madinah

9 Desember 2023   06:52 Diperbarui: 9 Desember 2023   08:40 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jiwa  ini  seperti  laut  diaduk gelombang
Buih  -buih  kerinduan dihempas pasang kenangan
Udara  terbakar  dipompa  dalam rongga
Aku  seperti biduk  diayun  badai

Daratan semakin jauh  ditutup  kabut
Malam - malam menghampiri jiwa
Ia  datang  mengulang  kisah  yang tertata
Menyumbat napas  di  belahan kanan
Kaki  ini  tak terarah  
Berjalan sesuka  kemudi  jiwa  

Panggilan suci  milik Rabbi
Mengalahkan gumpalan rasa dalam dada
Pada  pusat  bumi  engkau  bersimpuh
Mengikuti jejak  Ibrahim dan  Ismail
Berserah pada -Nya menyapih  dunia
Pada  angin barat  menuju  kiblat  aku  berserah
Separuh  jiwa  kuserahkan pada-Mu  ya  Rabb
Selepas  takbir melewati Serambi  Mekah
Kukirimkan maaf,  salah, dan  khilaf

Baca juga: Rindu Berkabut

Setelah  tasyrik  satu , dua, dan  tiga  
Ada  banyak kisah ingin kudengar
Ada  banyak cerita  jejak kerasulan ingin kusimak
Ada kisah di Mina ingin kuhafal
Ada Sai antara shafa dan Marwah sebagai renungan
Dari  perjalanan panjang yang  kau  lewati

Di ujung salat  Aku  bermunajat
Semoga  kilas  balik  jejak  kenangan bisa  terulang
Kumparan waktu  begitu lama  digulung
Aku  berkabung dalam rindu
Kusimpan diri  di kesunyian
Pada  bayangmu ku sandarkan  kerinduan
 

Lhokseumawe, Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rindu Mengerucut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun