lelaki setengah baya tergeletak di persimpangan hidup
jalannya terhuyung- huyung mengusung mimpi
berjalan di antara pusara kematian menghadang rasa
mengembala aksara dalam lamunan
mengusir keraguan dengan angan-angan
merajuk pada bulan, kenapa cepat nian engkau berkemas?
Â
lelaki setengah baya memanah bintang
balada hidup telah mencambuk jiwanya untuk bermimpi
lumpur keadilan telah membelenggu hidupnya
membangun istana megah di alam mega
mendongeng cerita panjang pada putri - putri kayangan
mendendangkan pilu lewat semilir angin berbisik
laksana butiran pasir dicumbu ombak,
digotong gelombang kemana pasang merayap
lelaki setengah baya tak sadar akan usia
menata mimpi di tepi malam menuju fajar
mengukur bayang pada sinar merona
Â
wahai lelaki setengah baya!
kau bukan setengah dewa
diamlah dalam mimpi!
jangan berkaca di cermin retak
wajahmu berubah kotak-kotak tak berparas
jangan salahkan mimpi!
jika hampa menghampiri malam mu
Lhokseumawe,Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H