Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Panji-panji Mengubar Janji

4 Desember 2023   13:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Riuh rendah menggema di tanah persada
Panji-panji mengumbar janji menggangu jalan negara

Plakat bergambar pengumbar janji dipasak pada jalan menikung
Kalimat bodong menusuk jantung
dan memelas,  disulam indah di bawah gambar
Jumlahnya ribuan lembar dengan motto menggairahkan
 
Sebentar lagi pesta akbar akan di gelar
Burung-burung kondor mengitari  angkasa
Aroma bangkai telah memaksa keluar sarang
Karpet merah bersulam kebohongan sudah dihamparkan
Panitia pesta  sibuk mencetak undangan  

Sebelum pesta digelar
Para kontestan  mengumbar nafsu
Mereka meneror dalam gelap dan menggunjing para rival
Dadanya ditepuk sekali-kali sambil membusung
Janji manis diludahkan sembarangan tak perduli menjijikan

Baca juga: Janji Suci

Kaki tangan bergerilya di keramaian malam
Motto pembangunan dihafal melebihi ayat suci

Wahai saudaraku...
Mari bersulam untuk kemenangan kita ke depan
Kita sudah menang walaupun tanpa pesta
Kita pemilik negeri yang sah
Kita raja dari semua raja
Kita rakyat dari semua rakyat
Kekuasan di tangan kita

Wahai saudaraku...
Jangan digoda dengan isi kardus sesaat
Para kontestan telah melepas harga diri untuk sesaat
Rela menjual apa saja demi masa satu pelita

Pejamkan matamu cari petunjuk Ilahi
Jika musim ini kita kalah, maka satu pelita kita terabaikan

Wahai saudaraku
Kita ini raja dari segala raja
Mari jaga kesucian mahkota yang bertengger di kepala
Jaga telunjuk jangan asal tunjuk

Baca juga: Hakikat Puisi


Ingat...
Sekali salah tunjuk, lima tahun   bernaung di bawah telunjuk

Lhokseumawe,   Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun