Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Skripsi Tidak Lagi Mencetak Sarjana

23 November 2023   19:42 Diperbarui: 30 Desember 2023   18:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd 

Ada peraturan baru yang dimunculkan pemerintah untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan strata 1 di perguruan tinggi. Peraturan tersebut adalah mahasiswa yang akan lulus tidak lagi diwajibkan untuk menulis skripsi.

Namun pemerintah telah menggantikan tugas akhir dalam  bentuk skripsi tersebut dengan proyek kolaboratif, portofolio, magang atau praktik lapangan, prototipe produk dan publikasi ilmiah.

Sudah menjadi rahasia umum  bahwa  sebagian dari mahasiswa  tidak bisa selesai tepat waktu bahkan ada yang tidak selesai sama sekali disebabkan oleh skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa yang harus diselesaikan sebagai  salah  satu syarat mencapai gelar sarjana..

Tugas akhir ini diberikan kepada mahasiswa  apabila sudah menyelesaikan matakuliah yang dibebankan kepada mereka minimal 3, 5 atau maksimal. 5 tahun masa belajar. Selebihnya mahasiswa tersebut akan di Drop Out (DO) dari kampus. 

Jumlah bobot SKS untuk penyusunan tugas akhir ini sebanyak 6 SKS dari 154 SKS yang disediakan. Tugas ini, walaupun dari segi bobot SKS yang dibebankan hanya 6  SKS, akan tetapi cukup banyak mahasiswa gagal jadi sarjana karena tugas ini.  Hampir semua mahasiswa, apabila mendengar kata skripsi iniembuat ketar-ketir,  dan was -was. Dikampus atau perguruan tinggi, skripsi ini sudah dianggap sebagai hantu akademik yang  berada diujung perjuangan mencapai gelar sarjana. 

Pertanyaan yang muncul saat ini, mengapa skripsi tidak layak dipakai sebagai indikator untuk menghasilkan seorang sarjana yang sudah belajar selama lebih kurang empat tahun dari disiplin ilmu yang dipelajari?

Kandungan Penelitian yang Ada dalam Skripsi 

Dilihat dari segi kandungan isi yang dimiliki oleh skripsi memang mengandung suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. Tugas penelitian ini dibimbing oleh dua orang dosen yang punya kualifikasi ilmu  sesuai dengan disiplin  ilmu yang dimiliki. 

Masa bimbingan  tugas ini berlaku selama enam bulan sejak proposal penelitian disetujui oleh dewan penguji. Penentuan masalah yang akan diteliti ditentukan sendiri oleh mahasiswa setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing yang sudah ditunjuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun