Judul  makalah tidak boleh dirumuskan terlalu panjang seperti sebuah kalimat, akan tetapi secara umum sudah ditentukan bahwa judul sebuah makalah ilmiah termasuk makalah tidak boleh lebih dari dua belas kata. Agar hal ini tidak terjadi dalam perumusan judul, maka dapat dilakukan dengan perumusan judul makalah dalam bentuk  frasa benda, bukan frasa kerja, dan bukan dalam bentuk kalimat.  Perumusan dalam bentuk frasa benda dianjurkan,  karena topik adalah sesuatu yang akan dibahas, dan hal itu mengacu pada benda.
Di samping itu, judul makalah harus bermakna lugas, bukan bahasa kias. Maksudnya adalah karena karya ilmiah termasuk makalah haruslah menampakkan gagasan pada semua bagian tulisan. Gagasan, pendapat, contoh, dan fakta  dinyatakan secara langsung bukan secara tidak langsung. Â
Berarti perumusan judul makalah harus sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah. Judul makalah pada intinya harus menjiwai  secara keseluruhan dari masalah yang dibahas dalam makalah.  Berikut ini disajikan dua buah contoh perumusan judul makalah yang sesuai dengan  kriteria yang telah dikemukakan di atas, yaitu singkat,  berbentuk frasa  benda, dan lugas.Â
3 Perumusan Tesis  Â
 Tesis  merupakan suatu pernyataan yang singkat atau intisari dari tulisan.  Perumusan tesis  berfungsi sebagai pengendali, pengembangan sebuah tulisan. Setiap gagasan yang dikembangkan dalam paragraf-paragraf makalah bersumber dari tesis yang telah dirumuskan.  Akhadiah, dkk. (2000: 11) mengemukakan tentang tesis adalah " sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh  tulisan, seperti halnya kalimat utama yang berada pada paragraf pertama dalam makalah"  Â
4 Â Penyusunan Kerangka Makalah Â
 Langkah selanjutnya setelah perumusan tesis  dalam penyusunan makalah adalah  penyusunan kerangka makalah.  Pada hakekatnya, kerangka makalah adalah perincian dan pengaturan gagasan yang akan dikembangkan  berdasarkan rumusan tesis. Â
Penyusunan kerangka  makalah  berfungsi untuk menghindari penggarapan sebuah  gagasan secara berulang. Lewat kerangka  makalah dapat dievaluasi ada tidaknya sebuah gagasan diulang atau tumpang tindih.  Pengulangan dan tumpah tindih gagasan dalam makalah sebaiknya dihindari  agar tidak terjadi kejenuhan atau bahkan terjadinya pertentangan antara gagasan yang sama pada sebuah makalah. Â
Kerangka makalah dapat membantu penulis  menyusun makalah secara teratur, dan tidak membahas suatu gagasan dua kali,serta dapat mencegah penulis keluar  dari sasaran yang sudah dirumuskan dari topik atau judul. Sebuah kerangka makalah memperlihatkan pokok-pokok makalah serta memberi kemungkinan bagi perluasan  bagian -bagian tersebut.  Hal ini akan membantu penulis  menciptakan suasana yang berbeda-beda sesuai dengan variasi yang dinginkan.
Sebuah kerangka makalah akan memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi-materi apa yang diperlukan dalam pembahasan  yang akan ditulis nanti. Â
Uraian  di atas, memberi gambaran bahwa kerangka makalah dapat memberikan kisi-kisi  pencarian data, fakta  yang diperlukan untuk pengembangan makalah. Dengan melihat gagasan dalam kerangka makalah  penulis dapat  menentukan data atau fakta tambahan yang diperlukan untuk memperjelas  atau membuktikan pendapatnya.