Ini merupakan fenomena yang berkembang bagai bola salju dalam dunia pendidikan hari ini. Artinya, semakin bola salju itu di gelinding, maka semakin tebal dan besar bola tersebut. Begitulah permasalahan guru yang terjadi selama ini.
Guru Masih Enggan untuk Beradaptasi dengan Teknologi
Berdasarkan data statistik Persebaran Guru menurut Usia Tahun 2022 menunjukkan pendidikan Indonesia masih diasuh oleh guru yang berusia 50 s.d 59 tahun. Mereka masih mendominasi dalam ranah pendidikan Indonesia selain dari rentang usia 30 s.d 49 Tahun.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/11/mayoritas-guru-di-indonesia-generasi-milenial.
Selain dari angka tersebut,kaum milenial sudah mulai meramaikan dunia pendidikan Indonesia hari ini khususnya berkaitan dengan pengampu mata pelajaran. Walaupun sudah banyak yang berasal dari kaum milenial ternyata masih ada diantara kedua kelompok usia tersebut yang belum siap menghadapi gelombang kecerdasan Artificial Intelegensi ( AI) .
Hal ini terus menjadikan dunia pendidikan sebagai ladang praktik kecerdasan tersebut. Apalagi sebagian dari mereka yang menguasai teknologi informasi telah memanfaatkan aplikasi yang dihasilkan oleh kecerdasan Artifisial Inteligensi (AI) sebagai media pembelajaran. Hal tersebut telah memberikan cara praktis terhadap tugas mereka.
Dengan memanfaatkan.kecerdasan Artifisial Inteligensi (AI) dalam melaksanakan tugas pokok sebagai guru mereka tidak sadar bahwa peran pengganti sudah hadir untuk mengusir mereka dari ruang - ruang kelas.
Ini merupakan suatu keanehan yang berlaku di tengah kehidupan guru hari ini. Ada keanehan yang muncul adalah para guru yang memahami teknologi secara tanggung , mereka mengajak para peserta didik untuk ramai - ramai menggunakan produk kecerdasan Artifisial Inteligensi (AI)
Pudarnya Marwah Guru di Tengah Kehidupan Peserta Didik
Sebagai masyarakat beradab dan berbudaya, kemajuan teknologi tidak bisa ditolak. Para guru dan insan pendidik tidak boleh mengutuk zaman berserta teknologi yang dimiliki. Namun diharapkan mereka mampu mengimbangi kemajuan tersebut sehingga menjadi pemimpin dalam pembelajaran.
Pemimpin pembelajaran seperti yang diharapkan dalam program guru penggerak. Pemimpin pembelajaran dalam konteks ini adalah menguasai semua konsep pembelajaran dengan mengacu pada karekteristik guru yang bisa diteladani.
Sebagaimana yang pernah penulis seni pada artikel sebelumnya bahwa ada hal yang bisa dipertahankan sebagai guru di tengah tantangan pembelajaran yang dihadapi. Sebagai sosok yang ditiru dan digugu , guru sudah mulai ditinggalkan secara perlahan.