Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Penelitian Kualitatif Masih Dipandang Sebelah Mata?

16 November 2023   19:26 Diperbarui: 17 November 2023   18:28 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Mukhlis,S.Pd., M.Pd.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk mencari ilmu pengetahuan. Sejak zaman dahulu sudah diketahui oleh semua orang tentang cara orang mencari ilmu, mulai dari try and eror (coba-coba salah) datang ke dukun, berdasarkan pengalaman, dan penelitian.

Penelitian adalah suatu cara ilmiah yang dilakukan manusia untuk mengetahui sesuatu dengan tujuan mengembangkan, memperbaiki dan memecahkan suatu gejala atau peristiwa yang belum ditemukan solusinya. 

Berbicara ilmiah, berarti berbicara tentang sistematis, objektif dan valid. Sistematis artinya, sebuah penelitian dilakukan secara urut dan sistematis, baik pada saat melakukkan penelitian,maupun pelaporan. 

Objektif artinya masalah yang diteliti dan dicari solusinya adalah sebuah masalah yang betul-betul ada baik yang berlangsung dalam bidang alamiah, sosial, pendidikan, sosial dan eksperimen.

Valid yang dimaksud dalam konsep ilmiah adalah instrumen yang digunakan harus betul valid. Sesuatu yang bisa diuji menggunakan norma- norma yang ada dalam penelitian.

Dalam ilmu penelitian, terdapat dua jenis pendekatan yang digunakan. Adapun kedua pendekatan tersebut adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan itu sendiri berarti cara ilmiah yang digunakan untuk mendekati objek penelitian. 

Objek itu sendiri bisa berupa sebuah hal, masalah dari populasi yang digunakan oleh peneliti untuk dicarikan solusi terhadap masalah yang muncul.

Sejak ditemukannya kedua pendekatan tersebut mempunyai perbedaan yang luar biasa. Secara umum menurut Sugiyono 2008) dalam Buku Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R dan D mengemukakan bahwa ada empat belas perbedaan penelitian kualitatif dan kualitatif.

 Sumber gambar: Pixabay 
 Sumber gambar: Pixabay 

Perbedaan tersebut meliputi, kehadiran peneliti, instrumen, penelitian, data penelitian, dan filosofi penelitian. Tulisan ini tidak mengupas pada dua bidang pendekatan tersebut. Hal ini mengingat luasnya bidang kajian penelitian. Penulis akan membatasi uraian tulisan ini pada penelitian kualitatif.

Walupun penelitian kualitatif ini sudah lama dan banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan sosial penelitian ini namun masih diragukan hasil yang didapat dari penelitian ini. 

Hal inilah yang membedakan dengan penelitian kuantitatif yang lebih digalakkan dan diterima di kalangan peneliti umumnya penelitian eksakta. 

Ada beberapa hal yang membuat penelitian kualitatif masih dipandang sebelah mata oleh peneliti dan pengguna jasa penelitian ini.

Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan oleh penelitian kualitatif. Data itu sendiri adalah sejumlah informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk dianalis dan dibahas, sehingga mampu menjawab sebuah rumusan masalah yamhy telah ditetapkan.

Pada penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen kunci. Artinya, semua alat yang digunakan oleh peneliti dapat dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif dapat merancang sendiri dan menggunakan sendiri pada saat pengumpulan data.

Tidak sedikit instrumen penelitian ini berubah pada saat proses penelitian berlangsung. Hal ini lah yang menunjukkan perbedaan dengan penelitian kuantitatif. 

Dalam penelitian kuantitatif instrumen penelitian telah ditetapkan secara mantap sebelum penelitian dilaksanakan. Perubahan instrumen penelitian ditengah penelitian berlangsung membuat penelitian ini diragukan hasilnya. 

Adapun instrumen penelitian kualitatif adalah wawancara, angket dan kuisioner. Bentuk instrumen ini sangat tergantung pada kebutuhan data yang dinginkan oleh peneliti.

Data dan Sumber Data

Data adalah semua informasi yang digunakan oleh peneliti untuk dianalis dan diuraikan sehingga melahirkan konsep baru dalam penelitian kualitatif. Sebagai konsep berpijak dalam berpikir bahwa penelitian kualitatif menghasilkan sebuah teori baru yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Sedangkan dalam penelitian kuantitatif. tujuan utamanya adalah membuktikan sebuah konsep atau teori yang sudah ada sebelumnya. Dilihat dari perbedaan tersebut maka adanya populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif serta data dan sumber data dalam penelitian kualitatif.

Antara data dan sumber data serta populasi dan sampel dalam kedua penelitian tersebut sama -sama digunakan untuk menjaring data demi kepentingan tujuan masing-masing penelitian. 

Walupun kedua hal di atas terdapat perbedaan, namun hal tersebut menjadi faktor penentu dalam melakukan penelitian. Jika terjadi kesalahan dalam menentukan kedua hal tersebut, maka akan berdampak pada data yang didapat. Data yang tidak tepat jika dianalisis secara tepat sekalipun akan menghasilkan sebuah simpulan yang salah.

Kedekatan Data dengan Peneliti

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian kuantitatif. Kedekatan ini telah menjadi asumsi bagi sebagian peneliti bahwa penelitian kualitatif hasilnya bisa diatur sesuai dengan keinginan peneliti. 

Sepintas memang tidak bisa dibantah, jika mengacu pada filosofi dasar penelitian ini adalah bersifat positivisme. Banyaknya campur tangan peneliti dalam penelitian kualitatif karena bidang kajian ini berlangsung pada penelitian sosial, budaya da pendidikan. 

Sumber data tersebut telah menjadikan peneliti kualitatif untuk memperlakukan instrumen dan objek kajian lebih menyatu dengan penelitian

Penelitian Kualitatif Menghasilkan Teori Baru

Di negara-negara maju di dunia ini telah menjadikan penelitian kualitatif sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, budaya dan sosial. Mereka percaya bahwa sebuah hasil penelitian yang menggunakan bahasa sebagai media analisis telah memberikan perkembangan yang luar biasa bagi proses berpikir. 

Menggunakan bahasa sebagai media berpikir, bertindak dan bersikap merupakan sebuah gerakan literasi yang telah diturunkan secara turun-temurun melalui penelitian kualitatif.

Simpulan:

Sangat naif, jika disebutkan bahwa penelitian kualitatif diragukan oleh sebagian peneliti yang berkutat di bidang penelitian kuantitatif. Pemikiran semacam ini membuat kemajuan dan peradaban manusia akan jalan di tempat.

Melalui penelitian kualitatif peneliti mampu membongkar semua manuskrip kebudayaan baik yang lama maupun yang sedang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Hal ini telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun