Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Risihnya Kotaku

15 November 2023   08:52 Diperbarui: 15 November 2023   09:34 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay

 

Oleh :Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 
 
(1)
Lorong-lorong sempit menguap kelaparan
Udara pengap mendendangkan kemiskinan
Ruang tamu, dapur, dan kamar mandi dihela  ke kamar tidur
Bocah- bocah lugu main bola di lapangan olahraga sang bapak


(2)
Di sini..
Di kota - kota
Orang-orang  miskin merayap bagai laron mengejar lampu jalanan
Mandi dari aliran peluh membajiri kening
Baju- baju harga kiloan  menutup resahnya hidup
Farfum pewangi mengundang lalat pesta pora


(3)
Tuan..
Beda kentara dengan nasibmu
Garasi mobil tak berbanding gubug mereka
Lantai granit memantul  ketamakan
Pintu  kalpanis  merek luar negeri  bebas cukai
Kamar tidur menguap salju dibalik dinding
 

(4)
Pagi-pagi tuan beranjak
Kaki dibungkus sepatu berkelas
Mimggu panjang tuan belanja di mal bintang lima
 

(5)
Gang sempit terus menyanyikan perih
Bisingnya jeritan cacing mengusir batu  diperut
Manisan  madu meleleh di punggung
Khotbah-khotbah kesejahteraan telah menidurkan anggota sidang

(6)
Rumah kardus terus menumpuk di tengah kota
Tuan mulai geram
Di  gedung  miliknya
Tuan mengusir dengan goresan
Tanaman tomat dipinggir jamban
Tuan tanami gedung  wisata
Bergerombolan mereka dikandangkan


(7)
Aku hanya mengurut dada
Menahan  geram
Menelan ludah
Mengunyah cerita
Kuanggap mimpi

Biar rasa tak.merabuk jiwa

Lhokseumawe,  November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun