Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Merpati Pengembara

5 November 2023   13:43 Diperbarui: 5 November 2023   13:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay ( Google.com)

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd

Telah ku bebaskan kepakan sayapmu wahai merpati jinak
Silakan terbang dan hinggap di pohon kaktus mana suka
Pesona warna  bulu sayapmu telah menggiurkan ranting beracun upas
Jemari mungilku perih menahan punai yang melilit

 Terbanglah...!
Mengangkasa merpatiku,mungkin ada pelangi baru di jagad ini

Baca juga: Demokrasi Berduka

Mataku terlalu rabun mengawal gaya samba mu menari dalam awan
Sia - sia rasanya aku menyemburkan nafasku pada kaki lentik merah merona
Pipihmu terlalu mudah mengundang pecundang


Aku tak sanggup menjegal suara terkukur merdu merayu penikmat semu
Wahai merpatiku...
Kau  bersandiwara di depan sutradara langit
Lengkingan elang putih mengejek di pucuk cemara
 Coba lihat Sang camar menyambar buih sisa bayangan kisah

Duhai merpati jingga...
Kenapa kuku abu abu menggaruk cerita pilu?
Mengapa kau tak mau mengulas sebuah balada, ketika bulu sayapmu berwarna rebung?
Kenapa kau terbang memutar mencakar langit-langit cinta
Saat bayangan pecundang ku hapus dalam awan  kabut penutup jalan

Wahai merpati indah dalam kenangan
Aku lelah mengusir pesonamu  pada tatapan kucing garong yang mengintai
Burung burung gelatik sering mengusik
malamku, mereka ku usir dengan  penemu yang senyawa dengan ibu jari


Bebaslah ...! 

terbang kemana suka wahai merpati jingga
Tebarkan pesonamu pada pucuk pucuk menjulang
Jika jemu menghinggapi penatmu, kirim pesan lewat desiran angin

Aku pemilik punai siap menunggu, walau sayapmu hancur ditikam duri kaktus tempat kau berteduh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun