Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Orang Miskin dan Beras Plastik

3 November 2023   09:55 Diperbarui: 3 November 2023   10:57 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


 Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 


Orang orang miskin berada  di  tikungan hidup
Lambung  membusung   tak berujung
Tulang punggung membungkuk menahan beban yang terpasung.
Menatap nanar pada nasi bungkus  merayu nafsu


Orang- orang miskin sakit menahan perihnya  hidup
Bergelut dengan  gambar  Pattimura lusuh
Rusuk  keropos menghiba belaian kebijakan
Jumlahnya menyesakkan dada
Namanya dijadikan lampiran proposal para penjilat


Orang -orang miskin  melawan badai kehidupan
Identitas dan pasfoto dijadikan tangga   penguasa bodong
Demi beras  murah haga diri digadaikan
Jadi komoditi politik akhirnya dikebiri


Orang -orang miskin berair mata di tengah mata air
Menegadah di bawah  panas mengharap zakat penguasa
Tubuh ringkik terpijak  sesak dikerumunan lalat demi seliter beras  


Orang- orang miskin menaruh asa pada  negeri aneh
Orang - orang miskin mati di lumbung beras
Tidur berkasur  debu dan kubangan
Rumah beraratap mendung
Malam  bersuluh bulan
Makan nasi dari beras plastik


Minum di rawa- rawa  pabrik pencakar langit
Orang- orang miskin mangkir dari hidup
Sekolah di bawah jembatan
Pesta pora di bawah amukan  petir
Liriknya cukup tangisan orok
Musiknya ,  irama guntur   mebentur kalbu

Lama -kelamaan petir dan guntur 

Jadi syahdu menghibur dengan sendu

Lhosemawe,   November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun