Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alam dan Gerombolan Politik

3 November 2023   05:52 Diperbarui: 3 November 2023   06:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd

alam mulai berbenah,  gunung berkemas
setiap ayunan jarum jam berdenting
laut tak lagi dahaga,
Ia hampir tak berpasang,
 Matahari enggan membusur api  

gerombolan bajingan keranjingan dosa
jingkrak -jingkrak di bawah pijar  kian  redup
langit mengamuk   meludahkan hujan tanpa batas
angin tak mampu mengusir mendung
awan  gelap mengambang di angkasa
banjir ganas mengancam nyawa,
rumah-rumah, sekolah, menasah
dan mesjid di pikul bakul  ke hulu tak berdermaga

sebentar lagi para penjilat  
menghadang dengan proposal
beribu tanya harus dijawab
beribu hilang harus dihitung
beribu rusak harus dinampakkan
sebagai data bala bantuan

tunggu setelah iklan berikut  
kotak  ajaib mulai mengoceh i berpekan-pekan
kenapa hujan cepat sangat ke hulu
kenapa gunung  berkemas
kenapa sungai lelah
kenapa laut tak lagi dahaga
ribuan kenapa bersumpal di mulut pembawa acara
 
baju lusuh di lemari kumuh dikumpulkan,
seragam kusam disertika disulap hingga mengkilap  
atribut kabur diarsir  dengan tinta murahan
diangsur -angsur  ke gubug gubug lusuh
mi instan kedaluarsa berkardus kardus di kirim ke dapur umum

dadanya busung, jalannya bercucur keringat pengharapan
gaya bergaya bak pahlawan  film Holywood
dengan trik  menipu bayang,
kartu truf dijulurkan dari saku kebohongan

ingat..! saya maju tahun depan

Lhokseumawe.. November,2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun