Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bagaimana Sih Puisi Sebenarnya?

1 November 2023   14:05 Diperbarui: 1 November 2023   14:20 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pertanyaan inilah yang mendorong penulis untuk menggoreskan esai ini agak tajam dan penuh tanjakan. Ada tidak indikator atau kriteria yang menunjuk bahwa puisi -puisi seperti itu sebagai puisi yang tidak berbobot?

Tak usah mengeryitkan dahi untuk menjawab soalan di atas. Cukup browsing saja puisi puisi Buya Hamka,  Emha Ainun Najib dan Khalil Gibran pembaca akan menemukan sendiri jawabannya. Sebaiknya hanya penulis dan pembaca yang memahami hal seperti ini.

Selanjutnya, di media sosial fenomenal menunjukkan bahwa setiap kajian terhadap sebuah puisi dilakukan secara instan tanpa merujuk pada referensi yang ilmiah. Pengungkapan makna sebuah puisi dipermukaan membuat kajian tampak lemah.

 

 Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun