Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd
Â
Hampir empat tahun dendang
itu tak berdendang.
Itu dendang semusim,Â
liriknya menarik menggoda jiwa
Berkisah tentang petuah  satu pelita.
Musiknya ditabuh tak beraturanÂ
Membingungkan para penikmat
Hampir empat tahun  pidato itu tak bergema.
mobil mogok tanpa aki   parkir di kantong-kantong pemilihÂ
kalender kedaluarsa mulai disebarkan
kartu pengenal dengan gelar kaki lima masuk merasuk setiap sakuÂ
Hampir empat tahun janji palsu  itu tak membusurÂ
Janji kemakmuran terucap secara latahÂ
Hampir empat tahun  KTP  tak lekang di dompet
Kini puluhan bal diperbanyak,
Sebagai tangga menuju puncak bermartabat
Berlusin-lusin sarung di toko kain mulai mencari mangsa
Beras murah keluar dari lumbung untuk mengisi lambungÂ
Hampir empat tahun  hikayat itu tak bercerita
Cerobong politik mulai berbenah karena pesta sudah  digelar.
 Kisah abu nawas diperankan oleh badut- badut demokrasi.
Alur cerita memeras bola mata
Endingnya tetap tokoh utama sebagai pemenangÂ
Lhokseumawe, Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H