Mohon tunggu...
Lpn Purwokerto
Lpn Purwokerto Mohon Tunggu... Lainnya - Kehumasan Lapas Narkotika Purwokerto
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Inovasi Warga Binaan dalam Proses Fiksasi Ecoprint Menghasilkan Warna yang Menarik

11 Januari 2024   03:16 Diperbarui: 11 Januari 2024   03:22 4125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

*Inovasi Warga Binaan dalam Proses Fiksasi Ecoprint Menghasilkan Warna yang Menarik*

Purwokerto, INFO_PAS - Para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto telah menunjukkan kreativitas mereka dalam proses fiksasi ecoprint dengan metode yang menghasilkan warna yang menarik dan tahan lama. Melalui eksperimen dan penelitian mereka, mereka menemukan berbagai cara untuk memperkuat dan menguncikan warna ink pada hasil ecoprint.

Proses fiksasi adalah tahap kunci dalam pembuatan ecoprint, di mana warna ink yang tercetak pada kain perlu dikunci agar tidak luntur dan tetap terlihat jelas. Salah satu metode yang digunakan oleh para warga binaan ini adalah dengan mengukus kain dalam larutan air tawas selama kurang lebih 2 jam. Air tawas memiliki sifat yang dapat membantu mengunci warna ink pada serat kain, sehingga menghasilkan warna yang lebih cerah dan tahan lama.

Namun, para warga binaan ini tidak berhenti pada satu metode saja. Mereka terus melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan-bahan lain dalam proses fiksasi ecoprint. Selain air tawas, mereka juga menggunakan larutan kapur dan tunjung.

Larutan kapur memberikan efek warna yang agak tua pada hasil ecoprint. Proses fiksasi dengan larutan kapur ini membuat warna ink pada kain terkunci dengan baik, menghasilkan warna yang lebih dalam dan kaya.

Sementara itu, larutan tunjung memberikan efek yang lebih tua dari kapur pada hasil ecoprint. Penggunaan larutan tunjung dalam proses fiksasi memberikan hasil yang unik dan menarik, dengan warna ink yang terlihat agak pudar dan memberikan kesan vintage pada kain.

Para warga binaan ini terus menguji berbagai variasi dalam proses fiksasi ecoprint untuk menciptakan efek dan karakteristik warna yang berbeda. Dalam penelitian mereka, mereka mencoba variasi konsentrasi larutan dan waktu perendaman untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Hasil karya mereka yang menggunakan berbagai metode fiksasi ini telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Kain-kain dengan ecoprint yang dibuat oleh para warga binaan ini memiliki warna yang menarik, motif yang jelas, dan daya tahan yang baik.

Keberhasilan mereka dalam mengembangkan proses fiksasi ecoprint ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka dalam seni tekstil, tetapi juga memberikan dorongan bagi mereka untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi kreatif mereka.

Diharapkan, kemampuan dan dedikasi para warga binaan ini dalam menghasilkan karya seni yang menginspirasi akan membuka peluang baru bagi mereka di masa depan. Melalui dukungan dan apresiasi dari masyarakat, mereka dapat memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun