Mohon tunggu...
Mukhlisin_Sby
Mukhlisin_Sby Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang di Hukum... masih berada di antara ambiguitas dan ambivalensi...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Langkah "Kuda" Selanjutnya

8 Desember 2016   11:08 Diperbarui: 8 Desember 2016   11:20 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan disajikannya permainan papan catur politik yang besar ini, tentu menjadikan perpolitikan Indonesia sangat dinamis. Sejauh ini pemerintahan presiden Jokowi masih sangat baik dalam memilih langkah-langkah politiknya baik untuk bertahan maupun menyerang, banyak juga langkah "kuda"  Jokowi yang brilian dan unpredictable, sehingga pihak oposan belum bisa mendapatkan kemenangan yang mereka dambakan.

Salah satu momentum yang akan menentukan jalannya pertandingan adalah jalannya persidangan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap kasus ini. Ada pihak-pihak yang memang ingin Ahok bersalah dan dipenjara sehingga tidak bisa bersaing dalam perebutan kursi DKI-1, dengan demikian calonnya akan lebih mudah merebut DKI-1 karena memang secara prestasi sangat sulit menandingi Ahok. Ada pihak yang memang menginginkan Ahok diproses hukum secara objektif, Ada pihak yangingin mencari panggung dan pengaruh karena sorotan terhadap kasus ini sangatlah besar dan intensif, Ada yang tulus ikhlas karena panggilan keIslaman, Ada yang ingin menciptakan kemelut dan perpecahan pada bangsa Indonesia, Ada juga yang ingin mendapatkan manfaat-manfaat ekonomis dari hal ini, dan sebagainya.

Untuk itu maka pemerintahan Jokowi beserta para pembantu dan pendukungnya harus tetap fokus, jeli dan konsentrasi dalam permainan catur politik tingkat tinggi ini, beruntung jokowi sendiri adalah pemain catur yang dingin yang jarang membuat blunder seperti Ahok dengan gaya komunikasinya yang keras menjurus kasar. Hal ini memang ujian dan batu loncatan bagi kita untuk menjadi bangsa yang besar.

Hal ini juga merupakan sebuah bentuk ujian kedewasaan bagi umat muslim di Indonesia untuk bersikap dan menampilkan dirinya dalam pandangan dunia Internasional. Di saat umat muslim di Timur Tengah banyak disorot karena radikalisme, terorisme, intoleransi, pertikaian yang tidak kunjung usai dan sebagainya, maka muslim Indonesia sebagai yang terbesar di dunia harus menunjukkan wajah sejati ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin dan mampu menjadi Khalifah Fil Ard untuk menyejahterakan, mengatur, melestarikan dan mendamaikan bumi Allah sesuai amanat Alquran.

Akhirul Kalam

08-12-2016

Mukhlisin Sby

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun