Mohon tunggu...
Ahmada Mukhid
Ahmada Mukhid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi gaming,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Yang Terjadi Jika Indonesia Menerapkan Ideologi Fasisme

28 Desember 2024   13:55 Diperbarui: 28 Desember 2024   14:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  Saat ini negara kita menerapkan ideologi pancasila yang sudah diterapkan dari awal kemerdekaan, walaupun ideologi tersebut pernah hampir digantikan oleh ideologi komunisme pada masa orde lama dan berakhir pada masa orde baru. Ideologi komunisme tersebut juga ditentang oleh ideologi fasisme yang sangat terkenal pada masa perang dunia II di Eropa. Dan terapkan beberapa Tokoh terkenal Seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini. Lantas, bagaimana jika ideologi tersebut di terapkan di indonesia? berikut pembahasan bagaimana dampak jika ideologi fasisme menyebar sampai dan Di terapkan di indonesia.

A. Fasisme

 Fasisme adalah sebuah ideologi politik yang muncul pada awal abad ke-20 di Eropa, khususnya di Italia dan Jerman. Ideologi fasisme dikembangkan oleh beberapa pemikir dan politisi, namun yang paling berpengaruh adalah: Benito Mussolini (Italia, 1883-1945): Pemimpin fasis Italia dan pendiri Partai Fasis Nasional, Adolf Hitler (Jerman, 1889-1945): Pemimpin Nazi Jerman dan pendiri Partai Nazi, Giovanni Gentile (Italia, 1875-1944): Filsuf dan ideolog fasis Italia, Georges Sorel (Perancis, 1847-1922): Filsuf dan teoretisi sindikalisme fasis. Friedrich Nietzsche (Jerman, 1844-1900): Filsuf yang mempengaruhi pemikiran fasis, Oswald Spengler (Jerman, 1880-1936): Sejarawan dan filsuf yang mempengaruhi pemikiran fasis, Charles Maurras (Perancis, 1868-1952): Filsuf dan politisi yang mempengaruhi pemikiran fasis, Gabriele D'Annunzio (Italia, 1863-1938): Penulis dan politisi yang mempengaruhi pemikiran fasis.

B. Definisi dan Ciri Fasisme

Ideologi fasisme memiliki definisi dan ciri sebagai berikut:

1.Ideologi politik autoritarian yang menekankan kekuatan nasional dan mengutamakan kepentingan negara di atas individu.

2.Mengutamakan kekuatan militer dan ekspansi teritorial.

3.Menolak demokrasi liberal, hak-hak individu, dan pluralisme.

4.Menggunakan propaganda dan manipulasi informasi.

5.Mengutamakan ras atau kelompok tertentu.

C. Dampak Jika Indonesia Menerapkan Ideologi Fasisme

1.Penghapusan demokrasi: Menghilangkan kebebasan berbicara, berpendapat, dan beragama.

2.Penindasan minoritas: Diskriminasi terhadap kelompok minoritas (agama, etnis, LGBTQ+).

3.Keterlibatan militer: Penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan konflik internal dan eksternal.

4.Kontrol ekonomi: Pengambil alihan perusahaan swasta oleh negara dan pembatasan kebebasan berusaha.

5.Kehilangan hak asasi manusia: Penghapusan hak-hak sipil dan politik.

6.Konflik sosial: Peningkatan konflik antar kelompok dan agama.

7.Keterisolasi internasional: Kehilangan kepercayaan dan kerjasama dengan negara-negara lain.

8.Penghancuran budaya: Penghapusan kebudayaan lokal dan tradisional.

D. Langkah Mencegah Ideologi Fasisme

Langkah-langkah yang bisa diambil unutuk mencegah penyebaran ideologi Fasisme di Indonesia adalah sebagai berikut:

1.Memperkuat demokrasi dan hak-hak sipil.

2.Meningkatkan kesadaran dan pendidikan politik.

3.Menghormati pluralisme dan toleransi.

4.Mempertahankan kebebasan pers dan media.

5.Mengawasi dan mengkritik kebijakan pemerintah.

Fasisme adalah ideologi politik yang mengutamakan kepentingan negara diatas individu dengan mengutamakan kekuatan militer, ekspansi teritorial, Menolak demokrasi liberal, hak-hak individu, dan pluralisme. Serta menggunakan Propaganda dan manipulasi informasi demi kepentingan suatu Ras atau Kelompok tertentu. Fasisme sendiri menjadi terkenal semenjak di terapkan oleh Benito Mussolini dan Adolf Hitler, perlu di ingat juga bahwa Adolf Hitler Adalah penganut Ideologi fasisme dan sangat menentang komunisme dan juga ideologi ini sangat berlawanan dengan komunisme karena fasisme lebih mengutamakan kepentingan suatu ras atau kelompok sedangkan komunisme lebih mengutamakan kepentingan bersama (sama rata), walaupun kedua ideologi tersebut juga bertentangan dengan ideologi pancasila.

*Disclaimer: Artikel ini dibuat untung di jadikan bahan pembelajaran dan bukan sebagai pemecah belah bangsa atau sebagai bahan untuk asal mengkritik pemerintahan indonesia maupun suatu kelompok di indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun