“Sebentar ya. Maaf saya ini penyandang tuna rungu” kata itulah yang aku ucapkan Usai membaca “Pada Keriuhan Kota”..
barangkali, jika melihatku sekilas memang terlihat normal. Namun, saya ini tetap bangga pada diriku–lagi-lagi, bukan dlam bahasa kesombongan. So, aku tak pernah menyembunyikan identitasku, apalagi minder.
Jadi, bagaimanakah dengan Anda?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI