Mohon tunggu...
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif Uin Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

~olahragawan~ Saya adalah mahasiswa atau mahasantri aktif di salah satu universitas di Malang yakni Universitas Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri Tidak Melulu Soal Mengaji

16 Oktober 2022   22:09 Diperbarui: 16 Oktober 2022   22:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti tau siapa itu santri. Mungkin beberapa orang yang banyak menganggap santri itu hanya mengaji, mengaji dan mengaji. Tapi santri juga bisa berperan untuk ikut andil dalam kemajuan negara Indonesia ataupun ikut andil dalam memajukan negara untuk terus mengikuti perkembangan zaman.

Seorang santri sangatlah berperan penting dalam memajukan negara karena juga santri tidak hanya mempelajari ilmu agama, tidak hanya mengaji tapi santri juga bisa lebih dari itu. Misal belajar dalam dunia IT untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Santri bisa menyeimbangkan ilmu keduanya tersebut. Bisa dihubungkan antara ilmu agama dan ilmu umum atau ilmu dunia. Jadi bisa seimbang antara keduanya dalam unsur memajukan negara Indonesia. Tidak bergantung pada ilmu dunia saja.

Santri dalam perkembangan Indonesia sangatlah berpengaruh. Mungkin bisa flashback dari peran dan perjuangan santri untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Dari situ kita bisa tau bahwa peran dan perjuangan santri sangat berpengaruh dalam kedaulatan Indonesia yang mau di ambil alih oleh negara lain. Yang pada saat itu pada tanggal 21 - 22 Oktober 1945 yang dilakukan perundingan untuk Menyerukan Resolusi Jihad. KH. Hasyim Asy'ari menyerukan ajakan jihad untuk melawan tentara sekutu. Dalam konteks penyeruan resolusi jihad ini merupakan ajakan untuk berjuang demi bangsa dan negara.

Pada waktu itu, kedatangan tentara sekutu yang ingin menjajah Indonesia lagi setelah kemerdekaan membuat beberapa pihak berunding untuk mengambil sikap. Dilansir dari mski-fah.uinjkt.ac.id, Resolusi Jihad berisi ajakan dan pernyataan bahwa berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa hukumnya fardhu' Ain (Wajib bagi semua orang). 

Seruan tersebut pun membuat para kaum santri turun ke jalan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada periode Revolusi Fisik 1945-1949, banyak santri yang kemudian berjihad melawan tentara sekutu dan penjajah yang kembali menginjakkan kakinya di Indonesia.

Semangat dari Resolusi Jihad tersebut diteruskan hingga kini. Melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, peringatan Hari Santri Nasional menjadi upaya untuk merawat ingatan dan semangat dari Revolusi Jihad. Sebagaimana dilansir dari nu.or.id, melalui peringatan Hari Santri Nasional pula peran santri akan terus diingat. Selama periode memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, santri telah mengambil porsi perjuangan yang besar.

Dalam sejarah diatas sudah dipastikan bahwa santri pasti turut andil dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam melawan tentara sekutu yang ingin menguasai Indonesia, walaupun beberapa orang atau yang tidak pernah tau tentang santri, pasti hanya memansang sebelah mata tidak bisa memperjuangkan dan mempertahanakan Indonesia, misal hanya bisa mengaji, hanya sekedar pake sarung kesana - kesini, bahkan ada yang menganggap santri adalah berandalan atau nakal. Justru santri malah bisa lebih dari semua itu. Yang saya tau semua santri itu sangat kreatif dalam hal apapun, menciptakan sesuatu santri juga sangatlah kreatif.

Berhubungan dengan judul yang saya angkat ini adalah santri tidak hanya bisa mengaji saja. Santri juga bisa membawa maju Indonesia dalam perkembangan zaman untuk mengikuti persaingan internasional dalam hal IT maupun yang lainnya. Memang benar santri juga dituntut untuk terus mengaji dan belajar tentang agama saja. Tetapi santri juga mempunyai jiwa dalam karakter diri yang universal yang bisa mencetuskan ide - ide luar biasa dalam hal menciptakan sesuatu, seorang santri juga memiliki skill - skill yang diluar ilmu mengaji atau ilmu agama tersebut. Santri bisa juga menciptakan ilmu IT dalam mengikuti perkembangan zaman yang sekarang semua yang ada di dunia kebanyakan menggunakan ilmu IT.

Kemudian santri juga bisa menjadi pemimpin dalam suatu arah masing - masing. Tapi santri menurut saya lebih pantas dalam hal kepemimpinan, karena santri memiliki dua fashion yang bisa menggiring dirinya dalam menyeimbangkan ilmunya tersebut untuk mempimpin. Yaitu dalam kepemimpinan santri punya sifat kepemimpinan yang didasar pada ilmu agama ataupun ilmu dalam hal mengaji. Dan juga dengan ilmu yang dimiliki yaitu ilmu luar ataupun ilmu umum yaitu faktor - faktor ilmu yang mengikuti perkembangan zaman sekarang.

Dalam sebuah pesantren yang saya ketahui adalah pesantren tersebut membuat sebuah pelatihan, menerapkan hal dari segi character building, peningkatan softskil dan hardskil, peningkatan ilmu IT, dan pendalaman ilmu kepemimpinan.

Yang pertama adalah membuat sebuah pelatihan, disini adalah membuat sebuah pelatihan dalam membuat desain - desain pamflet yang bisa mengasah kreativitas santri untuk mengasah kemampuannya agara tidak ketinggalan zama dalam hal seperti itu.

Yang kedua adalah menerapkan dalam hal character building. Tentunya pasti semua orang telah menerapkan character building tersebut, tapi tidak semua orang bisa mengetahui dan mengevaluasi dalam character building tersebut. Nilai plus yang dimiliki seorang santri dalam menerapkan character building, yaitu seorang santri bisa menerapkan character building tersebut yang diiringi dengan ilmu agamanya. Sehingga tidak sembarangan dalam melakukan segala hal. Tentunya hal seperti ini yang dibutuhkan Indonesia dalam memajukan nilai kepemimpinan yang lebih baik.

Yang ketiga adalah pelatihan softskil dan hardskil. softskil sendiri juga bisa dilakukan dalam hal ilmu luarnya, contoh dia bisa meningkan skil yang dimiliku di bidang olahraga ataupun yang lainnya. Yang kemudian hardskil pasti sudah diterapkan seorang santri dengan belajar dan menerapkan ilmu dalam dengan mengaji ataupun dengan cara ilmu yang lain.

Yang keempat yaitu penigkatan ilmu IT yaitu dengan santri bisa menguasai bidang yang ada di IT tersebut. Karena zaman sekarang ilmu IT sangatlah berperan lebih banyak, karena ilmu IT banyak digunakan pada zaman sekarang. Santri juga pasti bisa menciptakan penemuan - penemuan baru dalam ilmu IT untuk meningkatkan kreativitas santri dalam perkembangan negara.

Yang terakhir adalah pendalaman ilmu kepemimpinan, santri pasti akan menjadi pemimpin pada jamaahnya masing - masing. Bisa memimpin bangsa Indonesia ini dengan berdasarkan character kepemimpinan yanv baik yang dimiliki oleh santri tersebut.

Oleh karena itu, santri tidak hanya melulu soal mengaji ataupun religius insight. Dalam santri juga memiliki banyak kemampuan yang dimiliki, yang bahkan bisa lebih unggul dari yang lain. Yang bisa menciptakan kreativitas, memimpin dan membawa maju negara Indonesia untuk perkembangan negara Indonesia dalam mengikuti globalisasi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun