“Sangat mengherankan, petunjuk didekatnya namun tak diraihnya,..Bagaikan unta di padang pasir yang mati kehausan padahal air beradadiatas punggungnya”..
Sukses, Sukses, dan Sukses itulah prospek akhir tiap manusia,dan hanya dapat diraih jika kita mengikuti SOP yang telah ada, kita menaati aturan masyhur yang telah ditentukan, dan langkah hati dan pemikiran kita senantiasa was-was untuk tetap dalam tuntunan-Nya. Yah, semua itu dapat diraih jika kita bersahabat dengan mukjizat luhur nabi kita dan itulah Al-Quran. Aplikatifasi Al-Quran ini menjadi parameter potret kemunduran kaum muslimin,bukan berarti ada yang salah dengan Al- quran, Namun seharusnya ada koreksi ulang atas perilaku mereka terhadap Al-Quran. Apakah Al- Quran itu sebatas sebagai DEKORASI, PEJANGAN, atau KOLEKSI semata.????
Sebuah publikasi dengan tema, “How Islamic are IslamicCountries?” melalui Global econnomic jurnal telah rilis di tahun 2010, yang menggambarkan analisis nilai- nilai keislaman melalui parameter Al-quran, dan sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Researcher kemudian membuat islamicity index, suatu angka dan nilai untuk mengukur “IslmaCity” negara islam danNegara- Negara non islam. Index tersebut dikaitkan dengan ekonomi, hukum dan pemerintahan, manusia dan hak politik, serta hubungan internasional terhadap asas- asas, prinsip, dan nilai- nilai islam.
Hasil fantastis kemudian didapatkan, dari total 208 negaradidunia, diurutan berapakah Negara kita INDONESIA???, Negara yang notabene memiliki penduduk MUSLIM terbanyak didunia, Negara yang memiliki Ulama (pewarispara nabi) di dalamnya, Negara yang menjunjung tinggi ketuhanan pada dasarnegaranya..,, hehe mari kita simak table berikut.
Perhatikan negara kita Indonesia..
Analisis SWOT kemudian kami lakukan, ternyata hal ini disebabkan nilai islam yang ada dalam AL- Quran dan di bawa oleh manusia terbaik ALLAH (Nabi Muhammad SAW) hanya sekedar menjadi TONTONAN semata, tidak menjadi TUNTUNAN dalam kehidupan kita. Saudaraku, kita Maju, jika Al- Quran menjadi tuntunan dalam segala aspek kehidupan, bukan sekedar TONTONAN, apalagi PAJANGANdi ruangan- ruangan kita. Kemunduran Umat muslimin, bukan salah pada kitab sucinya, namun lebih kepada pelaku pembacanya yang acapkali kelakuannyaberseberangan dengan isi Al- Quran. Atau setidaknya ada dilemma antara kandungan dan tingkah lakunya..
Ketika Al-quran mengajak kita untuk disiplin waktu (Al-Ashr[103] : 1-3), sampai-sampai Alllah SWT bersumpah “wal-ashr” (artinya :demiwaktu), tapi Anehnya sebagian kita malah suka mengulur- ulur waktu dan tidakdisiplin dan komitmen dengan kesepakatan waktu kita (On time). Seringkalitertera pada undangan agar hadir jam 13.00, tidak sedikit dari mereka yangdatiang setelah Ashar. Pada undangan tertera jam 19.00, para hadirin dating jam21.00. Piye iki??, kapan majunya???
Ketika Al-quran mengajak umatnya untuk berdialog dan sharingdengan sesama (Asy-Syura [42] : 38), umatnya malah egois dan MENENDANG pendapatorang lain. Saat Al-Quran mengajak kita untuk mengarungi samudera ilmu (At-Taubah [9]) umatnya malah malas berburu ilmu dan tidak rakus denganpengetahuan, bahkan MENISTAKAN pengetahuan yang telah ada, dan Saat Al-quran mengajak kita untuk bersatu padu dan tidakpecah- memecah, malahan kita jotos- jotosan dan perang konflik, kalu begini KAPANMAJUNYA, KAPAN KITA MENGGESER Negara NEW ZELAND menjadi INDONESIA dengan ISLAMCITY INCEX yang tertinggi di dunia???
Itu semua tergantung, pribadi teman- teman, semoga tulisan inimenjadi manfaat, membuat hati dan pemikiran kita kembali dengan AL- QURAN
“Al- Quran diturunkan untuk diamalkan, maka ambillahpelajarannya dalam sebuah karya (aktualisasi nyata), sebab ada seseorang yangmembaca al- quran semenjak Al- Fatihah hingga Khatam, tak ada satupun hurufyang kelewatan, namun is sama sekali tidak mengamalkannya” introspeksi diri..!