Bantul (MTsN 3 Bantul). Sebagai ikhtiar untuk mempererat tali silaturahmi dan jalinan ukhuwah Islamiyyah, MTsN 3 Bantul menggelar pengajian keluarga, Ahad (28/07) di kediaman Siti Rokhayah, N.Sc selaku Waka Kurikulum MTsN 3 Bantul yang diikuti oleh seluruh keluarga besar MTsN 3 Bantul.
Acara diawali dengan pembukaan MC oleh Alwan Saifudin, S.Pd dilanjutkan dengan tadarus bersama yang dipandu oleh Siti Kamidah, S.Pd dan dzikir, tahlil, serta doa yang dipimpin oleh Samsul Huda, S.Pd.
Kamad Tutik Husniati, M.Si selaku orang nomor satu di MTsN 3 Bantul, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengajian keluarga tidak hanya sekedar pengajian biasa, namun hal ini merupakan ta'aruf yang berkelanjutan. "Terimakasih kepada bapak ibu semua yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara yang sangat berkesan ini. Acara pengajian dan silaturahmi keluarga besar MTsN 3 Bantul merupakan momen ta'aruf berkelanjutan, sehingga semoga mendapat ridla Nya. Bapak ibu, Mohon doanya juga saat ini, MTsN 3 Bantul sedang akan melaksanakan re-akreditasi, semoga lancar dan hasil maqshud," papar Kamad Tutik.
Lebih lanjut, Kamad Tutik menyampaikan nilai edukasi bahwa kebiasaan yang dilakukan secara continue sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak. "Seperti halnya pembiasaan yang dilakukan di madrasah dengan pembacaan Asmaul Husna, shalat berjamaah, dll akan senantiasa dikenang oleh siswa," pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan mauidzah hasanah oleh Drs. H. Syaebani, M.A., M.Pd yang menekankan terkait dengan strategi mendekatkan diri kepada Allah dengan gerakan (5i) yakni: Isti'adzah (memohon perlindungan); Isti'anah (mohon pertolongan); Istighfar (memohon ampun); Istikhoroh (memohon yg terbaik); Istighasah (memohon terkabulnya hajat baik). Hanya Allah tempat segala memohon kebaikan. "Mari bapak ibu kita istiqomah juga gerakan molimo dengan muhasabah, muqarrabah, muakadah, muawwanah, dan mujahadah sehingga terbentuk ta'aruf, tafahum, tadzamun, ta'awun, dan tausiyah," terang Ustadz Syaibani.
Diakhir mauidzah hasanahnya, ustadz Syaibani mengatakan bahwa guru merupakan tugas mulia dan hamba Allah yang akan senantiasa dinaungi. "Menengok sejarah dahulu ketika kota Nagasaki dan Hiroshima di bom, kaisar mengatakan bahwa masih ada berapakah jumlah guru? Itu artinya, guru menentukan sejarah dan sumberdaya manusia dalam suatu negara. Guru memegang peranan penting dalam mencerdaskan bangsa, melalui hal-hal sederhana yang dimulai dari diri sendiri dengan menjunjung tinggi manusia secara manusiawi," pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian sepatah dua patah kata oleh Aswantri Bekti, S.Pd selaku purna guru MTsN 3 Bantul, dan Nur Baiti, M.Pd yang dirotasi di MTsN 1 Yogyakarta. Kamad Tutik dengan didampingi oleh Muwatiningsih, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha MTsN 3 Bantul memberikan tali asih dan ucapan terimakasih atas dedikasi dan prestasi dari Aswantri dan Nur Baiti, M.Pd. (muk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H