Perjalanan kembali berlanjut. Puncak Ciremai sudah sangat dekat. Pucuknya dapat terlihat dari Pos Pangasinan. Nusa sangat yakin dapat menggapai puncak tersebut. Tinggal sedikit lagi, mimpinya untuk mendaki hingga ke puncak dapat terwujud. Namun walaupun tinggal sedikit lagi, perjalanan justru semakin berat.Â
Medan semakin menanjak. Jalur tanah mulai berganti menjadi bebatuan sedimen. Udara yang sebelumnya sangat dingin berubah drastis menjadi panas. Bahkan oksigen pun semakin menipis, membuat nafasnya tidak teratur. Meski begitu dia tetap berjuang, dia tak akan menyerah untuk mimpinya.
Nusa sering mendengar pendaki yang katanya telah menaklukkan gunung ketika pendaki tersebut berhasil mencapai puncaknya. Namun bagi Nusa itu sebuah pernyataan yang terkesan angkuh dari seorang manusia. Setelah tahu bagaimana rasanya perjuangan untuk dapat menginjakkan kaki di puncak gunung, dia menyadari bahwa bukanlah gunung yang dia taklukkan, melainkan dirinya sendiri.
"It's not the mountain we conquer, but ourselves." ~ Edmund Hillary
Keesokan harinya Nusa berbaring di kursi sembari menonton televisi. Dia tertawa mengingat dirinya yang putus asa ketika mendaki. Dia sempat berpikir bahwa pendakian kemarin akan menjadi satu-satunya yang akan dia lakukan. Namun setelah turun gunung, dengan percaya diri dia bertekad bahwa pendakian Gunung Ciremai ini hanyalah permulaan dari gunung-gunung lainnya yang akan dia daki.
Terima kasih untuk seluruh kawan-kawan sependakian, khususnya untuk Awan yang tetap setia menyemangati di kala mental jatuh dan fisik telah mencapai batas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H