Mohon tunggu...
muji winarsih
muji winarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Ilmu Hukum

niat, doa dan usaha

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stabilitas Ekonomi untuk Kebutuhan Bukan untuk Keinginan

14 Mei 2020   14:56 Diperbarui: 14 Mei 2020   15:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di tengah pendemi yang sedang menghebohkan sebagian negara di dunia khususnya Indonesia tercinta, tidak jarang sebagian kelompok orang memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan keberlangsungan ekonomi sebagian orang lain bahkan negara. Banyak dari mereka yang mengambil keuntungan besar -- besaran untuk dirinya, tanpa melihat diluar sana banyak orang yang kehilangan sumber penghasilan yang mengakibatkan perekonomian harian sangat terbatas.

Bahkan tak sedikit dari sebagian orang menjual aset mereka demi keberlangsungan hidup ditengah pandemi ini. Bagi kita yang masih memiliki kecukupan untuk menjalani kehidupan sehari -- hari dengan finansial yang baik, mari kita jaga stabilitas ekonomi untuk jangka panjang kedepan sembari menunggu kepastian segara berakhirnya pandemi ini dan kembali dengan rutinitas sedia kala.

Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi ditengah keadaan pandemi ini?

Tidak jauh dengan mengatur keuangan hari -- hari biasanya, hanya saja keadaan yang membedakan. Yang kerap sekali memaksa sebagian dari kita untuk melakukan hal -- hal yang sebenarnya merugikan dari segi finansial yang serba terbatas saat ini.

Pertama, ulas kembali kebutuhan pokok apa saja yang memang dibutuhkan untuk keseharian, ditengah pandemi yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan ini. Jangan berlebihan dalam menentukan kebutuhan pokok, cek lagi pengeluaran maksimal yang seharusnya dikeluarkan untuk setiap harinya, jangan sampai kelebihan dan membingungkan kita pada saat finansial mulai menipis untuk mengaturnya.

Kedua, jangan paksaan diri untuk mengambil aset yang telah direncakana untuk jangka panjang bahkan untuk investasi, cukup dengan mengatur pengeluaran dengan sebaik mungkin, mencukupkan untuk keseharian, dengan mengalihkan kebutuhan yang tidak dipentingkan menjadi keinginan yang akan dimiliki suatu saat, bukan pada saat itu.

Ketiga, jangan jadikan keadaan ditengah pandemi ini untuk ajang memamerkan apa yang dimiliki dan orang lain tidak ketahui. Cukup berbagi dengan sesama semampu kita. Sesuai dengan keadaan finansial kita, dengan memperhatikan kecukupan kebutuhan.

Keempat, coba untuk menahan diri untuk tidak menjadikan pengeluaran membengkak dengan hal -- hal yang tidak diperlukan.

Stabilitas ekonomi ditentukan bagaimana kita mengelolanya, baik atau tidak nya kita mengatur pengeluaran dalam keseharian, dan untuk apa saja pengeluaran tersebut. Jangan sampai kita menyesal karena menyadari finansial mulai menipis untuk keberlanjutan hidup di tengan ketidakpastian kapan pandemi ini berakhir.

Bersikap bijak dalam mengatur keuangan, sebenarnya bukan hanya untuk keadaan seperti ini, tapi biasakan dengan keseharian secukupnya untuk kebutuhan dan jangan melebih- lebihkan yang tidak perlu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun