Mohon tunggu...
Mujiman Siswo Hartono
Mujiman Siswo Hartono Mohon Tunggu... Guru - GURU PINGGIRAN

Lahir di Bandung, 07071970, SD sampai SMP di daerah pinggiran kota Jokja, tepatnya Kulon Progo (West Progo). Melanjutkan studi di UGM (Universitas Gebelas Maret Solo) pada tahun 1990, lulus tahun 1997 (gara-gara program wajib belajar 7 tahun. Setelah lulus jadi pengembara di berbagai LSM (Lembaga Setengah Malaikat). Sekarang aktif mengajar di Wonogiri sejak tahun 1999. Saat ini tengah menimba ilmu di pasca UGM Solo. Selama di Solo, gabung dengan mas Dwiki di Kelompok Studi Mangkubumen, sering diajak demo, baik demo beneran atau demo masak indomi (maklum fuqoroi wal masakin)..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gayus, Cyrus dan Markus dulu Kalian Sekolah dimana?

20 November 2010   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit mengatakan ketiga nama itu tidak populer. Anak kecil aja begitu fasih menyebutnya, terutama Gayus. Bak superstar, layaknya man makes news, semua channel tipi pada memberitkannya. Mulai dari berita serius maupun berita plesetan. Dari talkshow yang satu ke talkshow yang lain.

Ketika ada geger tentang Gayus, makluk sakti di seantero Nusantara ini, tentunya setelah babah Anggodo, ada pertanyaan yang menggelitik saya. Dulu Gayus sekolah di mana ya? Tentu ini bukan masuk kategori pertanyaan serius, tetapi perlu juga kita renungkan. Jelas ketika kebobrokan manusia seperti Gayus ini tidak luput dari pendidikan yang membentuk karakternya. Sekolah pasti disebut berperan dalam membentuk karakter dia. Ada pelajaran Agama dan PKn (PMP) atau apapun namanya. Yang paling tidak dua mata pelajaran itu yang lebih menekankan pembentukan sikap dan watak.

Buya Ma'arif pernah mengemukakan kegelisahan tentang kronisnya budaya KKN, dan menurut beliau perlu adanya amputasi satu generasi. Lha sekarang kita lihat Gayus, yang merupakan produk pendidikan relatif belakangan, kok ya bejatnya malah kagak ketulungan. Pasti ada yang salah, tapi apa, tapi siapa?

Cyrus dan Markus (mafia kasus) adalah produk lebih awal daripada Gayus. Tapi juga bersaing ketat dalam perilaku rakusnya dengan Gayus. Persaingan yang luar biasa ketatnya.

Ketiga nama di atas, mempunyai profesi yang sama, yakni pedagang. Ada pedagang perkara, ada pedagang pajak, ada pula pedagang tuntutan. Aneh memang. Mereka bukan pedagang, tapi mahir benar dengan ilmu perdagangan. Sekolahnya dimana?

Ada Bang Buyung yang bilang Gayus itu baru kelas teri, terus yang kelas kakap seberapa? Dan siapa?

Mungkin pembaca ada yang kenal Gayus, tolong kasih tahu saya, dulu sekolahnya di mana?

Wallohu'alam,

Wassalam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun