Mohon tunggu...
Mujib AlMarkazy
Mujib AlMarkazy Mohon Tunggu... Guru - Hidup mulia atau mati dalam perjuangan mencari ridho Allah

Guru Ngaji di Pedesaan, yang penting Allah ridho untuk bekal akhirat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Perdamaian dengan "Senjata" (II)

19 Mei 2019   10:08 Diperbarui: 19 Mei 2019   11:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika terjadi Perang Badar, kaum kafir quraisy Makkah memiliki kemampuan diatas rata-rata orang beriman. 950-1000 orang kafir sedangkan kaum muslimin hanya sekitar 313 ada riwayat lain 315 orang. 

Kaum kafir quraisy dengan persenjataan lengkap, sedangkan kaum muslimin hanya memiliki 2 ekor kuda dan 70 ekor unta. Satu unta dikendarai bergiliran sampai 3 sampai 4 orang satu unta. Seperti Rasulullah Saw, bergiliran unta dengan Ali k.Wh. dan Marsyad bin Abi Marsyad.

Dalam riwayat lain ada tambahan kaum muslimin hanya membawa 8 tombak. Memang tujuan utama mereka bukan untuk berperang tapi hanya menuntut hak mereka. Hak atas harta mereka yang ditinggalkan di Makkah. Ini ditanggapi berbeda oleh kaum kafir yang dipimpin oleh Abu Sufyan. 

Dalam pandangan mereka kaum muslimin adalah musuh, menyurat lah ia ke Makkah dengan hoax yang dibuat bahwa keadaan mereka akan diserang oleh kaum muslimin. Realitanya tidak seperti itu, mereka hanya menuntut hak, tapi disambut dengan armada perang.

Kaum muslimin mengalami pilihan sulit apakah harus berperang, padahal tujuan awal bukan untuk itu. Ditambah lagi, seumpama peperangan berkecamuk apakah kaum Anshar bersedia untuk menolong Rasulullah dan kaum Muhajirin? Mengingat, perjanjian dalam piagam Madinah salah satunya menyebutkan, mereka akan bersedia melindungi Rasulullah Saw dalam keadaan bagaimanapun ketika berada di Madinah.

Sedangkan Badar berbeda di luar Kota Madinah, 80 mil, sekitar hampir 130 km. Mereka telah berada di Padang tandus dekat Sumur Badar. Berjalan kaki berganti unta pun capek. Sementara mereka telah dihadapkan dengan sekitar 1000 pasukan lengkap. Perintah Allah pun datang.

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,"

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ

"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali hanya karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah"..." (QS. Al-Hajj: 39-40)

Rasulullah Saw, membakar semangat  para sahabatnya. "Apakah kalian bersedia melindungi ku dengan jiwa dan raga kalian." Orang Muhajirin tampil berdiri menyampaikan kesetiaan mereka membela Rasulullah Saw dalam keadaan bagaimanapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun