Mohon tunggu...
Mujib AlMarkazy
Mujib AlMarkazy Mohon Tunggu... Guru - Hidup mulia atau mati dalam perjuangan mencari ridho Allah

Guru Ngaji di Pedesaan, yang penting Allah ridho untuk bekal akhirat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjaga Perdamaian dengan Senjata

18 Mei 2019   09:26 Diperbarui: 18 Mei 2019   09:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya, dia menjaga kemuliaan saudara muslimnya. Dengan cara tidak menceritakan aib dan memfitnahnya. Selain itu, juga menjaga agar tangan dan perbuatannya tidak menyakiti dan merusak hak saudaranya. 

Apakah ini hanya berlaku untuk orang islam saja? Tidak. 

أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا

"Sesungguhnya barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya". (QS  Al-Midah: 32). 

Ini adalah undang-undang universal. Hukuman membunuh satu orang seakan-akan dia telah membunuh jutaan dan semua orang, itu poin pertama. Lagi pula, selama seseorang itu tidak buat kerusakan yang besar dan perseteruan, maka dia tetap dilindungi haknya oleh Islam. Ada lagi yang lebih menakjubkan, memuliakan dan menghormati 'musuh' yang telah ditawan pun diajarkan dalam Islam.

1. Menyayangi Walaupun Perang Berkecamuk

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang." (QS. Al-Insan: 8). 

Inilah pujian Allah kepada keluarga Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, dan ahlul baitnya. Walaupun mereka sudah kehabisan makanan selama 3 hari, makanan satu-satunya yang mereka punya pun mereka berikan kepada orang miskin, anak yatim dan tawanan perang. Setiap hari datang tiga jenis orang itu tepat saat mereka akan santap roti buatan Bunda Fatimah r.ha selama tiga hari puasa. Padahal, apa susahnya, bagi keluarga bangsawan itu untuk mengatakan, "Tolong jangan dulu datang, nanti lagi ya." Pasti orang yang datang itu akan mengerti. 

Tidak hanya itu, dalam peperangan pun, Nabi Saw, melarang untuk menebang pohon dan membunuh orang tua, wanita, anak-anak dan Rahib atau pendeta alias pemuka agama. Padahal ini terjadi dalam wilayah perang dan barisan musuh telah terkepung.  Tetap saja tidak boleh berlaku semena-mena. 

وَلا تُغْرِقُنَّ نَخْلاً وَلا تَحْرِقُنَّهَا، وَلا تَعْقِرُوا بَهِيمَةً، وَلا شَجَرَةً تُثْمِرُ، وَلا تَهْدِمُوا بَيْعَةً

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun