Kiai kampung tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga nilai-nilai spiritual dan moral yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Mengabaikan mereka berarti mengabaikan dimensi penting dari perkembangan pribadi yang holistik. Pendidikan tinggi tidak menjamin kebijaksanaan moral atau kedalaman spiritual.
5. Pengaruh Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas di era modern juga berkontribusi pada hilangnya hubungan antara murid dan kiai kampung. Mereka yang terlibat dalam pergaulan bebas sering kali mengabaikan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh kiai kampung. Pengaruh buruk dari lingkungan pergaulan bebas dapat merusak karakter dan integritas, serta menjauhkan mereka dari bimbingan spiritual dan moral yang sangat dibutuhkan.
6. Kesenjangan Antara Tradisi dan Modernitas
Kemajuan teknologi dan globalisasi telah membawa berbagai perubahan positif, namun juga mengubah cara pandang generasi muda terhadap nilai-nilai tradisional. Pendidikan tinggi dan akses informasi yang cepat membuat banyak murid merasa bahwa pengetahuan kiai kampung tidak lagi relevan. Mereka lebih memilih mengikuti tren dan informasi modern yang sering kali tidak memiliki kedalaman atau konteks lokal.
7. Kehilangan Suara yang Berharga
Di era digital, informasi dan hiburan sering kali mengalihkan perhatian kita dari nilai-nilai tradisional. Kiai kampung, dengan pendekatan mereka yang mendalam dan penuh hikmah, sering kali tersisih di tengah lautan informasi cepat dan konten yang menghibur. Ini menyebabkan suara mereka kehilangan kekuatan dan relevansi di mata generasi muda.
8. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Seiring dengan pencapaian kekayaan, sering kali muncul kesenjangan ekonomi dan sosial yang mengakibatkan perubahan dalam hubungan murid dengan kiai kampung. Kecenderungan untuk menganggap bahwa kekayaan dan status sosial lebih penting dari nilai-nilai tradisional membuat melupakan kontribusi kiai kampung yang pernah membimbing mereka.
9 Kesombongan Akademis
Salah satu alasan terlupakannya kiai kampung adalah karena mereka merasa lebih pintar berkat pendidikan formal yang tinggi. Kesombongan akademis ini sangat merugikan, karena menunjukkan ketidakmampuan untuk menghargai bentuk-bentuk lain dari pengetahuan dan kebijaksanaan. Pendidikan formal memang penting, tetapi itu tidak mengurangi nilai dari pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh kiai kampung.