Mohon tunggu...
Mujiburrahman
Mujiburrahman Mohon Tunggu... Swasta -

Karena perubahan itu nyata ketika harapan di imbangi dengan usaha dan doa, selama kita hanya terus menerus didalam tataran perbincangan dan tuntutan saja perubahan yang diharapkan tidak akan mungkin datang dengan sendirinya akan tetapi didalam suatu proses perubahan ada baiknya suatu perbincangan agar tidak gegabah didalam mengambil suatu tindakan guna mendapati perubahan yang di cita - citakan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beasiswa Miskin Berprestasi Pun Diembat

30 Mei 2013   22:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:46 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Yang namanya mahasiswa yang disebut aktivis itu menurut saya adalah mahasiswa yang bergelut dalam akademis dan organisatoris yang mana bisa menyeimbangkan keduanya. Dan para aktivis inilah yang diharapkan mampu mengendalikan masalah yang ada dikalangan mahasiswa.

Suatu siang hari, ada salah seorang teman saya bertamu ke tempat saya, sekaligus main di tempat saya. Di sela-sela waktu dia bercerita mengenai beasiswa yang diterimanya yaitu beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi beasiswa ini berkisar 6 juta untuk persemesternya. Dan beasiswa ini adalah yang menjadi incaran dikalangan mahasiswa di kampus saya.

Namun, pada kenyataanya beasiswa yang seharusnya 6 juta /semester ini, dipraktiknya tidak seperti yang diharapkan mahasiswa. yaitu tidak menerima uang itu sepenuhnya, mahasiswa hanya mendapatkan terkadang separuh dari beasiswa yang 6 juta tersebut. Alasan pihak akademisi adalah guna pembayaran SPP, Praktikum, dan Biaya pendidikan, oleh karena itu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini hanya menerima 3 juta lebih sedikit.

Pada hal ini ada kejanggalan yang harus di transparasi sebenarnya, Pertama mengenai biaya Praktikum yaitu hanya Rp. 300.000 /semester. Ini dikatakan sudah ditanggung atas potongan beasiswa BIDIK MISI tersebut, pada kenyataan nya mahasiswa dalam 2 semester terakhir membayar praktikum itu memakai uang pribadi termasuk teman saya. dan pihak akademis yang memegang beasiswa ini hanya berkata nanti di ganti uang nya. (sudah habis itu duitnya)

Kedua, potongan biaya pendidikan, saya bingung apakah ini benar adanya bahwa beasiswa dipotong untuk biaya pendidikan, pada kenyataannya tidak ada saya melihatnya dilapangan hal-hal seperti itu, karena biaya pendidikan sudah termasuk dalam spp kuliah.

Ketiga, yang lebih parahnya kalau ada mahasiswa yang menerima beasiswa ini protes atau sebagainya maka dari sejak itulah beasiswa nya di putus. Kalau saja saya merekam atau punya bukti akan hal-hal ini (melaporkannya ke pihak berwenang).

Dari hal ini, saya belajar bahwa dinegara ini semuanya selalu ada yang namanya potongan. haaaa. Beasiswa miskin pun di potong untuk hal-hal yang tidak jelas. Saya bukannya iri atau sebagainya, saya hanya kasian terhadap teman-teman saya yang mengalami kejadian ini.

Ini hanya asumsi saya sebagaimana yang saya liat, dengar dan prediksi. Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi semuanya agar nantinya kalau ada hal-hal seperti ini sudah bisa mengantisipasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun