Pentingnya perspektif sosiokultural menghubungkan saya dengan konsep lain dalam berbagai mata kuliah, seperti psikologi pendidikan dan pengembangan kurikulum. Psikologi anak tidak dapat dipisahkan dari budaya tempat mereka tumbuh, sehingga pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan konteks sosial mereka. Saya juga melihat koneksi dengan mata kuliah manajemen pendidikan, di mana strategi pembelajaran yang berakar pada kearifan lokal dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan sekolah.
7. Aksi Nyata: Bagaimana Pembelajaran Ini Membantu Kesiapan Saya sebagai Guru?
Pembelajaran ini membuka mata saya tentang pentingnya menjadi guru yang peka terhadap lingkungan sosial dan budaya siswa. Dalam skala 1-10, saya menilai kesiapan saya berada di angka 7. Saya merasa sudah memahami dasar konsep ini, tetapi masih perlu lebih banyak latihan untuk menerapkan pendekatan berbasis budaya secara efektif di kelas. Untuk bisa menerapkan hal ini secara optimal, saya perlu lebih banyak belajar tentang cara mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam materi pelajaran tanpa mengabaikan tujuan kurikulum nasional.
Kesimpulan
Pemahaman tentang perspektif sosiokultural memberikan dimensi baru dalam pendidikan, terutama di daerah seperti Kabupaten Jember yang memiliki kekayaan budaya dan nilai-nilai lokal yang kuat. Melalui Kurikulum Merdeka, kita bisa membangun pendidikan yang tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga selaras dengan kehidupan sosial dan budaya siswa, menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual dan berakar kuat pada identitas lokal mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H