Mohon tunggu...
Abdul Mujib
Abdul Mujib Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar

Belajar menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menanti Trobosan Taufik Hidayat di Kabinet Merah Putih

8 November 2024   18:55 Diperbarui: 8 November 2024   20:47 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabinet merah putih telah resmi dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam struktur menteri dan wakil menterinya ada wajah lama yang berada pada era pemerintahan Jokowi & Maruf Amin. Namun, ada juga wajah baru yang mewarnai kabinet merah putih. berbagai kalangan dirangkul oleh Prabowo untuk mewujudkan visinya menuju Indonesia emas 2045. Tak terkecuali dari kalangan atlet internasional cabang olahraga bulutangkis, ia adalah Taufik Hidayat. Nama pebulutangkis itu menjadi sorotan lantaran sebelumnya tidak ada sejarah yang mencatat atlet menjadi wakil menteri. baru pertama kali di era Prabowo melibatkan atlet professional kedalam kabinetnya.

Dipilihnya Taufik Hidayat ke jajaran kabinet merah putih membuktikkan komitmen Prabowo untuk membentuk kabinet yang diisi tidak hanya dari kalangan politisi saja, melainkan ada juga dari kalangan professional.

Taufik Hidayat dilantik sebagai wakil mentri pemuda dan olahraga yang akan mendampingi Dito Ariotedjo. Dengan demikian, Taufik bakal mengemban tugas menantang membantu membuat kebijakan-kebijakan yang bisa membawa dampak positif bagi kemajuan olahraga Indonesia.

Tentunya masyarakat berharap dengan masuknya Taufik Hidayat dalam pemerintahan semoga bisa membawa angin segar ditengah capaian prestasi olahraga Indonesia yang kurang memuaskan, mengingat Taufik Hidayat merupakan atlet yang pernah mengharumkan Indonesia di kancah dunia. Ia memiliki berbagai prestasi di bulutangkis, medali emas lengkap di seluruh multievent, mulai dari SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Taufik Hidayat juga pernah menyandang status juara dunia, pebulutangkis nomor satu dunia, hingga membawa Indonesia menjadi juara pada Thomas Cup.

Dengan latar belakang itu, Taufik Hidayat jelas punya kapasitas untuk jadi Wamenpora. masyarakat pecinta olahraga sangat menanti untuk melihat langkah Taufik Hidayat dalam membuat trobosan agar olahraga Indonesia menjadi lebih maju ketika ia sekarang menjadi sosok yang bisa berpengaruh besar dalam membuat kebijakan.

Sejak masih aktif sebagai atlet, sosok Taufik Hidayat terkenal sebagai sosok yang vokal. Taufik adalah atlet yang lantang menyuarakan kegelisahan hatinya. Ia sering menyoroti hal-hal yang dirasa kurang tepat, baik di badminton maupun olahraga Indonesia secara umum.

Taufik Hidayat juga pernah berbicara pada podcast Deddy Corbuzier. Ia mengatakan banyak tikus pada Kementrian Pemuda dan Olahraga, menurutnya isi gedung perlu dirombak setengahnya, jika ingin olahraga melesat. Ia mengatakan seperti itu lantaran memiliki pengalaman sebagai staff khusus di Kementrian Pemuda dan Olahraga.

Pekerjaan Rumah di Kemenpora

DBON merupakan program Pembangunan Olahraga Jangka Panjang 2021-2045. Salah satu target dari DBON yakni Indonesia mampu meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2044 dan 70 persen siswa berpartisipasi aktif berolahraga, sehingga diharapkan siswa nantinya memiliki tingkat kebugaran jasmani dengan kategori baik

DBON memiliki landasan utama dalam upaya meningkatkan berbagai aspek olahraga di Indonesia. DBON menjadi strategi komprehensif untuk mengembangkan potensi olahraga negara ini.

Sistem pembinaan olahraga tidak boleh potong kompas, pencapaian prestasi yang baik harus terprogram dan berjalan sesuai dengan tahapannya. Oleh karena itu event pertandingan olahraga harus diselenggarakan secara rutin bukan 4 tahun dilakukan 1 kali. Tujuannya agar para atlet memiliki ruang untuk berkompetisi, menerapkan apa yang sudah dipelajari pada saat latihan. Karena tugas seorang atlet adalah berlatih dan bertanding.

Melalui Kemenpora seharusnya membuat kebijakan yang mendukung peningkatan aktifitas fisik dikalangan pemuda, pengadaan ruang disertai dengan fasilitas olahraga yang terjangkau dan bisa diakses oleh siapapun. Dengan demikian indeks partisipasi olahraga masyarakat akan meningkat, sehingga cita-cita Indonesia emas 2045 bisa tercapai.

Dalam DBON memilikli nomer lomba yang ditargetkan untuk memperoleh medali pada olimpiade. Kebijakan seperti ini perlu didukung oleh pemerintah dengan memberi apresiasi kepada atlet  daerah ketika bertanding membela provinsinya yang mendapatkan medali pada nomer olimpiade tersebut. dengan begitu mereka akan bersemangat untuk berlatih.

Tantangan Olahraga Kedepan

Prestasi olahraga Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan. Padahal Indonesia sudah mengikuti Olimpiade mulai dari tahun 1952, medali emas baru diraih pada tahun 1992. Yakni pada olimpiade di Barcelona cabang Olahraga Bulutangkis.

Pada olimpiade 2024 yang diselenggarakan di Paris, Indonesia hanya memperoleh dua medali emas dari cabang olahraga angkat besi dan panjat tebing. posisi Indonesia stagnan tidak ada di urutan bawah dan tidak ada di urutan atas. padahal program pemerintah sudah berganti beberapa kali, mulai dari Garuda Emas, Program Atlet Andalan, Program Indopnesia Emas hingga Desain Besar Olahraga Nasional yang saat ini sedang berjalan.

Namun, nampaknya semua program itu belum memberikan hasil yang maksimal. Sehingga ini perlu menjadi evaluasi bagi mentri dan wakil mentri yang baru saja dilantik. Pejabat baru harus mengurangi kegiatan yang sifatnya pencitraan, mereka harus fokus pada kerja nyata untuk pembinaan olahraga yang sifatnya substansi.

Sudah seharusnya pemerintah menjadi organisasi induk untuk mengelola olahraga di Indonesia. bagaimanapun juga porsi perhatian terhadap olahraga harus ditingkatkan. Program pembinaan harus perlu disempurnakan, pengadaan fasilitas training center harus merata ke berbagai daerah, agar para atlet tidak perlu meninggalkan daerahnya ketika ingin menjadi pemain professional.

Sistem manajemen keolahragaan yang professional diperlukan untuk memastikan program pembinaan berjalan dengan berkesinambungan dan mampu melahirkan atlet-atlet yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun