Mohon tunggu...
Abdul Mujib
Abdul Mujib Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar

Belajar menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Renang Menjadi Salah Satu Olahraga Pilihan Karena Minim Resiko Cedera

26 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:19 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil setelah sesi latihan tim renang catalina surabaya/dok. pri

Pernahkah kamu melakukan olahraga renang?

Kalau pernah, berapa kali dalam sebulan kalian melakukan olahraga renang?

Saat ini kolam renang dapat kita temukan diberbagai tempat, mulai dari kolam renang yang dikelola oleh pemerintah, seperti kolam renang yang biasanya dipakai latihan oleh atlet pemusatan latihan daerah. Sampai kolam renang yang dikelola oleh swasta, yang biasanya dipakai sebagai tempat bermain air dan hiburan. Kebetulan saat ini saya domisili di Surabaya, dan tergabung dalam pelatih di salah satu club renang di kota Surabaya.

Seperti yang kalian ketahui, Surabaya merupakan kota yang padat penduduk, banyak masyarakat berada disini, mulai dari penduduk local sampai warga perantauan. Di Surabaya juga ada banyak kolam renang yang dapat ditemui di berbagai tempat. Namun, ketersediaan kolam renang yang berada di Surabaya kadang tidak cukup menampung banyaknya jumlah masyarakat yang kadang ingin berlibur dengan menikmati olahraga renang.

Pilihan olahraga renang pada saat liburan dinilai mereka merupakan cara yang paling menyenangkan, dimana mereka dapat meluapkan kesenangan dengan menikmati enaknya bermain air. Tak jarang ketika mereka bermain air hingga melupakan waktu, yang dari awal berangkat pagi dan bisa pulang sampai siang hari.

Selain menikmati olahraga renang sebagai sarana liburan, beberapa diantara mereka juga memilih olahraga renang untuk konsentrasi dengan latihan. Contohnya para orang tua mengikutkan anaknya untuk latihan renang secara private, atau group dan bahkan mengikutkan ke Club yang berfokus pada prestasi. Tentunya ketika para orang tua mengikutkan anaknya untuk les renang atau latihan di club, pembinaannya akan semakin terarah dan jadwal latihannya akan tersusun secara teratur.

Sebelum akhirnya memilih olahraga renang sebagai pilihan, saya pernah berdiskusi dengan salah satu wali murid menanyakan alasan mengapa mengikutkan anaknya ke club renang, para orang tua ternyata mempertimbangkan dengan berbagai hal. diantaranya kontak fisik. Bila dibandingkan dengan olahraga sepak bola, bela diri, basket, renang merupakan jenis olahraga yang tidak ada kontak fisik dengan perenang lainnya. Dengan begitu resiko bergesekan atau bertabrakan semakin kecil. Sehingga kemungkinan cedera yang ditimbulkan dari olahraga renang juga bisa dikatakan sangat minim.

Saya mencoba membandingkan antara cedera yang dihasilkan dari renang dan sepak bola, Adapun cedera yang dialami oleh pemain sepak bola cukup bervariasi, seperti keseleo. nah, cidera ini umum terjadi pada anggota tubuh bagian bawah yaitu kaki, karena sepak bola memang olahraga yang erat kaitannya dengan kaki, yang digunakan untuk berlari dan menendang. Cidera keseleo biasanya terjadi karena benturan atau kadang karena kakinya terkilir. Selain itu, resiko kena tackle juga bisa menyebabkan cedera yang sangat serius, seperti cedera ACL atau disebut ligament krusatum anterior, umumnya cedera ini terjadi pada penahan persendian lutut dengan gejala nyeri dan bengkak.

Apalagi bila dibandingkan dengan pencak silat, yang pada olahraganya melakukan pukulan, tendangan, jatuhan memang sudah lumrah dilakukan. Namun tidak semua orang berani mengikuti olahraga ini karena resiko yang lumayan berbahaya hehehe... sewaktu saya kuliah dulu pernah menjadi kepanitiaan dalam kejuaraan pencak silat cup, saya melihat ada yang cedera dislokasi ada yang memar karena pukulan. Pokoknya ngeri deh.

Pengalaman ketika saya melatih renang juga Alhamdulillah, belum ada siswa saya yang mengalami cedera karena dampak renang. Yah, paling-paling keluhan yang dialami mereka adalah kecapekan. Dan ketika kecapean ya cara mengatasinya hanya cukup diberi jeda waktu istirahat beberapa menit sekitar 1-3 menit, setelah itu mereka siap untuk meneruskan latihan kembali.

Di beberapa sudut kolam saya juga melihat adanya lansia dan bahkan ibu hamil juga turut serta melakukan olahraga yang dilakukan di air itu, diantaranya mereka berjalan, latihan pernafasan, latihan mengambang, berendam, dan ada yang sekedar bersenang-senang aja menikmati segarnya air kolam.

Selain itu beberapa orang yang mengalami sakit seperti asma, juga malah sama dokter dianjurkan untuk melakukan olahraga renang karena renang juga dipercaya dapat membantu pernafasan menjadi lebih lancar, dan tentunya sagat aman dengan minim resiko kecelakaan.

Nah, dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa selain renang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, pemulihan kondisi pasca perawatan, renang juga sangat recommended bagi mereka yang ingin berolahraga namun takut dengan gesekan dan tabrakan pada saat latihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun