Mohon tunggu...
Mujianto
Mujianto Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMAN 1 Sampung Ponorogo

Hobi bermain dan melihat pertandingan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Program Double Track dalam Meningkatkan Kemandirian dan Jiwa Kewirausahaan di SMA Negeri 1 Sampung

13 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   16:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A.        Pendahuluan

SMA Negeri 1 Sampung sebagai  salah satu sekolah yang terletak di daerah pinggiran Kabupaten Ponorogo memiliki siswa-siswi dengan karakteristik berbeda dengan SMA di wilayah         perkotaan. Sekolah                 menengah       atas            yang    sejatinya mencetak lulusan     untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, pada kenyataannya tidak sampai 30% lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Daya dukung orang tua yang cukup rendah karena alasan ekonomi,  ajakan teman/saudara untuk bekerja, dua hal tersebut yang membuat lulusan cenderung memilih bekerja dari pada melanjutkan. Adapun mereka yang melanjutkan hampir semua dengan biaya bantuan, baik itu bidikmisi ataupun program mahasiswa asuh di kampus swasta di kabupaten Ponorogo.

Untuk membekali kemampuan siswa tersebut pihak sekolah melaksanakan program pengembangan kewirausahaan untuk melatih kemandirian bagi siswa siswi SMA Negeri 1 Sampung Ponorogo pasca lulus sekolah. Menurut Takdir dkk (2015: 20): kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko dengan sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya. Sedangkan Menurut Purwana & Wibowo (2017: 30) Pendidikan kewirausahaan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar, terencana melalui kurikulum dan aplikatif untuk membangun karakter kewirausahaan dalam diri anak didik, baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga mereka memiliki kompetensi diri yang diwujudkan dalam prilaku kreatif inovatif dan berani mengelola resiko.

Istilah "kemandirian" berasal dari kata dasar "diri" yang mendapat awalan "ke" dan akhiran "an", kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Kemandirian berasal dari kata dasar "diri", maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bisa lepas dari pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers disebut dengan istilah self, karena diri itu merupakan inti dari kemandirian. Konsep yang sering digunakan atau berdekatan dengan kemandirian adalah autonomy (Desmita, 2017).
Menurut Monks, dkk (dalam Astuti, 2013) mengatakan bahwa orang yang mandiri akan memperlihatkan perilaku yang eksploratif, mampu mengambil keputusan, percaya diri dan kreatif. Selain itu juga mampu bertindak kritis, tidak takut berbuat sesuatu, mempunyai kepuasan dalam melakukan aktifitasnya, mampu menerima realita serta dapat memanipulasi lingkungan, berinteraksi dengan teman sebaya, terarah pada tujuan dan mampu mengendalikan diri.

Selanjutnya kemandirian menurut Steinberg (dalam Purbasari, 2016) dapat diartikan sebagai kemampuan remaja dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.

Berdasarkan definisi di atas kemandirian adalah suatu keadaan pada seseorang untuk mengontrol tindakan diri sendiri, mampu mengambil keputusan sendiri tanpa harus adanya bimbingan orangn tua atau orang dewasa lainnya dan mampu melakukan suatu hal untuk dirinya sendiri, memiliki harsat bersaing untuk maju demi kebaikkan dirinya, mempunyai inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, merasa puas dengan hasil usahanya, dan mampu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.

Menyadari pentingnya jiwa entrepreneur untuk kemandirian siswa, maka SMA Negeri 1 Sampung mengembangkan program kewirausahaan sebagai salah satu budaya untuk meanamkan jiwa kewirausahaan dan mewadahi potensi keterampilan berwirausaha sebagai salah satu bekal kemampuan meningkatkan kualitas hidup di era yang terus berkembang.

Keberadaan program double   track   yang diadakan   oleh Dinas   Pendidikan Provinsi Jawa  Timur  bekerja sama    dengan ITS Surabaya merupakan wujud upaya nyata, bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur berkomitmen mengurangi tingkat pengangguran dan disiapkan sejak usia SMA. Program double track di SMA Negeri 1 Sampung  telah berjalan pada tahun ke lima sangat bermanfaat bagi sekolah dan juga bagi siswa . Peningkatan kualitas pelatihan dan pemasaran produk semakin diprioritaskan, sehingga melalui program double track yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur bisa mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Program Double Track juga sangat sesuai dengan Visi SMA Negeri 1 Sampung, yaitu "Terwujudnya insan yang "Beriman dan bertaqwa, Berwawasan global, terampil, peduli lingkungan,Berkarakter dan Berbudaya bangsa "

B.  Pembahasan

Secara geografi SMA Negeri 1 Sampung terletak di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.  Wilayah Kecamatan Sampung terletak pada ketinggian antara 91 meter hingga 381 meter di atas permukaan laut. Batas sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan.  Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Badegan dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.

Masyarakat Sampung memiliki mata pencaharian sangat beragam, namun rerata dari mereka selain menjadi ASN/TNI/Polri yang jumlahnya sedikit, sebagaian besar berprofesi sebagai petani, buruh tani, pembuat batu bata, penambang batu gamping dan tidak sedikit yang menjadi tenaga kerja di luar negeri. Keadaan orang tua siswa SMAN 1 Sampung tidak jauh dari kondisi masyarakat umumnya, yaitu petani, pekerja serabutan, wiraswasta, buruh tani dan TKI. Sedangkan dari tingkat pendidikan orang tua, terbanyak hampir 50% lulusan SD, kemudian SMP sekitar 30% SMA sekitar 15% dan sisanya lulus S1/Diploma. Kemudian dari tingkat ekonomi hampir 80% mempunyai penghasilan dibawah Rp 1.200.000,00. Kondisi tingkat pendidikan dan pendapatan tersebut salah satu penyebab rendahnya motivasi untuk kuliah. Siswa yang melanjutkan studi lanjut adalah mereka yang mendapatkan beasiswa KIP Kuliah maupun beasiswa lain di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Pada tahun 2023, SMA Negeri 1 Sampung diberikan kepercayaan kembali oleh ITS Surabaya menyelenggarakan 3 rombel keterampilan yaitu tata busana, tata boga dan tata kecantikan. Kepercayaan pihak ITS tersebut mempertimbangkan beberapa hal diantaranya keaktifan dan beberapa prestasi yang dicapai DT SMA Negeri 1 Sampung dalam beberapa tahun terakhir. Dari lulusan tahun pertama sampai dengan saat ini double track berhasil mencetak unit usaha sekolah dan bekerja sama dengan beberapa dunia usaha, diantaranya "oemah jahit, Elmodias make up dan depot bu Ikun" . Keberhasilan tersebut didukung peran trainer sebagai pendamping dan mitra usaha yang telah bekerja sama dengan program double track, peran sekolah terhadap lulusan juga sangat besar, yaitu berkaitan dengan fasilitasi tempat dan peralatan usaha serta promosi produk baik barang maupun jasa.

Produk yang dihasilkan keterampilan  Tata busana merancang busana muslim diantaranya sarung Anak Alfa, mukena, apron/celemek, hijab, masker, totebag, gamis dan rompi. Keterampilan tata boga bidang pastry bakery menghasilkan bolu oven, kuker, bolen, muffin tape keju, bolu keju panggang, mini pizza, es kul-kul dan bolu keju.  Sedangkan untuk tata kecantikan  melayani berbagai macam rias tari, rias wisuda, rias pengantin, rias festival dan rias pesta.

           

Struktur pelaksana Double Track di SMA Negeri 1 Sampung

dokpri
dokpri

C. Penutup

Program double track merupakan upaya nyata pemerintah provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. SMAN Negeri 1 Sampung selaku penyelenggara double track terus mengupayakan untuk mengikuti seluruh alur kegiatan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara tingkat provinsi. Keberadaan sekolah kami baik secara geografis, tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua yang menengah ke bawah berdampak pada rendahnya minat dan kesempatan untuk melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi. Program double track membawa harapan bagi peserta didik di sekolah untuk mengembangkan potensi dan keterampilan non akademik agar mampu membawa kemandirian dan kesejahteraan sehingga mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun