Metode WTA
Metode WTA (Willingness to Accept) digunakan untuk menentukan nilai kompensasi yang individu atau rumah tangga perlukan untuk menerima perubahan yang tidak diinginkan dalam pasokan air bersih, seperti penurunan kualitas atau gangguan layanan.
Pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) adalah metode yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi suatu barang atau layanan yang tidak memiliki harga pasar langsung, seperti keberlanjutan lingkungan atau, dalam konteks ini, nilai air bersih dari PDAM. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan CVM untuk menentukan Willingness To Accept (WTA):
- Identifikasi Studi dan Populasi Target: tentukan tujuan studi, seperti menilai nilai ekonomi layanan air bersih dari PDAM. Identifikasi populasi target, yaitu orang-orang yang menggunakan atau dipengaruhi oleh layanan tersebut.
- Pemilihan Variabel dan Atribut: tentukan variabel dan atribut yang akan dievaluasi. Misalnya, frekuensi pasokan air, kualitas air, atau tingkat pelayanan.
- Pengembangan Skenario CVM: kembangkan skenario yang menjelaskan perubahan dalam layanan air bersih yang akan dievaluasi oleh responden. Skenario ini harus realistis dan dapat dimengerti oleh populasi target.
- Pengembangan Pertanyaan: rancang pertanyaan survei untuk mengukur Willingness To Accept (WTA) responden. Pertanyaan ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan perkiraan nilai yang realistis.
- Implementasi Survei: lakukan survei kepada populasi target menggunakan pertanyaan dan skenario yang telah dikembangkan. Pastikan bahwa metode dan alat pengumpulan data yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik responden.
- Analisis Data: kumpulkan data dari survei dan analisis data tersebut untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam nilai yang diberikan oleh responden. Gunakan metode statistik dan ekonometri untuk menginterpretasikan hasil.
Pertanyaan (1) : Berapa jumlah kompensasi yang Anda anggap cukup untuk menggantikan pasokan air PDAM di rumah tangga Anda dengan sumber air alternatif seperti sumur atau pengolahan air pribadi?
Jawaban: "Saya akan mempertimbangkan untuk meninggalkan pasokan air PDAM jika saya mendapatkan kompensasi sebesar jumlah tertentu, yang dapat digunakan untuk membangun dan memelihara sistem air alternatif di rumah saya."
Pertanyaan (2) : Sejauh mana Anda bersedia menerima gangguan dalam pasokan air PDAM jika kompensasi yang ditawarkan mencukupi kebutuhan dan keinginan Anda?
Jawaban: "Saya bersedia mengalami gangguan sementara dalam pasokan air PDAM jika kompensasi yang diberikan mencakup biaya pengadaan dan pemeliharaan sumber air alternatif serta memberikan perlindungan terhadap dampak negatif yang mungkin timbul."
Pertanyaan (3) : Apakah ada faktor khusus, seperti waktu tanpa air atau kualitas air yang memengaruhi seberapa besar kompensasi yang Anda perlukan untuk bersedia menerima perubahan dalam pelayanan air bersih?
Jawaban: "Saya akan mempertimbangkan faktor waktu tanpa air dan kualitas air dengan serius. Kompensasi yang saya perlukan akan bergantung pada seberapa lama pasokan air terganggu dan standar kualitas air yang dijamin."
Pertanyaan (4) :Bagaimana peningkatan atau penurunan kualitas layanan air PDAM dapat memengaruhi tingkat kompensasi yang Anda pertimbangkan?
Jawaban: "Peningkatan kualitas layanan dapat mengurangi jumlah kompensasi yang saya butuhkan, sementara penurunan kualitas layanan dapat meningkatkannya. Saya ingin memastikan bahwa kompensasi mencerminkan mutu pelayanan yang saya terima."