Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The Floating School: Berbagi di Tiga Pulau

18 April 2017   13:51 Diperbarui: 18 April 2017   14:12 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thefloatingschool.wordpress.com

Kehadiran anak-anak juga berada lebih dari 90 persen. Fakta ini yang membuat Ammy dan tim begitu gembira. Meski tadi anak-anak ada yang minta izin tidak masuk karena besok murid yang kelas 3 SMA akan mengikuti UNBK.

Pada intinya, Ammy percaya pada proses. Hasil akhir hanyalah manis-manis yang masih tersisa. Buahnya sudah kita peroleh lewat usaha proses membelajarkan anak-anak itu sendiri. Bertumbuh bersama anak-anak, masyarakat dan semua relawan merupakan hal yang sangat layak mereka jalani seiring bersama.

Sejauh mana upaya ini akan berhasil?

“kekuatan sebenarnya ada pada masyarakat dan local leader yang bersinergi positif dengan The Floating School.” Olehnya itu Ammy yang juga English Teacher di Bosowa International School ini selalu menitipkan pesan pada fasilitator untuk bertindak sebagai penggali sekaligus pembimbing yang baik. Bukan sebagai guru yang datang mengajar, dan bukan pula sebagai guru yang serba tahu.

Tidak usah jauh-jauh, mereka merasa begitu terbantu dengan Bu Ramlah. Dengan pintu dapur yang selalu terbuka, ia memasak tiap pekan tanpa pernah sekalipun absen. Nyaris ia merelakan 15 orang tim fasil dan relawan menghabiskan jatah makan siang di rumahnya yang hanya berjarak sepelemparan batu dari sekolah. Saya melihat ia juga mengambil bagian sibuk-sibuk mondar-mandir ketika tim sudah merapat ke dermaga.

Ada sosok Pak Amri, Kepala Dusun Sapuli dan Pak Arman guru di pulau yang sama. Dua orang ini getol mendukung kegiatan rutin belajar mingguan The Floating School. Juga Ibu Bur, Kepala Sekolah SD Saugi, penyedia makan siang jika tim berada di Dusun Saugi, Pulau Saugi.

Sehingga, boleh dikata tiga pulau ini bersekongkol positif pada Ammy dan kawan-kawan. Tapi, permufatakan baik ketiga pulau yang masih satu desa ini tentu saja masih bisa dikembangkan lebih jauh. Ruang-ruang interaksi harus dibuka lebar untuk memancing masyarakat semakin terbuka dan mengembangkan inisiasi bentuk pendidikan alternatif di kampung mereka sendiri.

Pada akhirnya, seperti yang dikatakan Ammy, “kami ingin membuat sekolah ini tidak hanya nampak, tapi bisa berdampak.” Bila masyarakat yang sudah urun rembug langsung, besar sekali kemungkinan gerakan ini bisa berdampak bahkan untuk waktu yang lama.

Sampai kapan The Floating School?

Sepanjang hari itu saya merasa tidak tega mengganggu kesibukannya demi ngobrol sebentar. Bolak-balik ia mengatur ruangan tiga ruangan kelas SMP-SMA Satap (Sekolah Satu Atap) segera setelah tiba di Pulau Satando. Setelah itu ia juga langsung mengurusi bahan bakar genset kelas komputer dan musik. Memastikan anak-anak di delapan jenis kelas hadir, menjamin keperluan para pengajar (fasilitator) dan anak-anak tersedia, termasuk mengecek kesiapan makan siang, dan banyak lagi.

Tubuhnya lincah bergerak ke sana ke mari tidak bisa diam sekalipun. Sebentar saja, ia sudah menghilang ke mana mengamati delapan kelas hari itu berjalan dengan lancar. Saya tidak heran ia bisa seaktif itu di lapangan. Beberapa tahun sebelumnya, ia merupakan tokoh di balik berdirinya SiGi (Sahabat Indonesia Berbagi) Chapter Makassar, mengarsiteki SoulMaks Magazine, aktif sebagai pembicara tentang peran perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun