Hingga sekarang, di usia yang kesepuluh tahun, blogger-blogger Anging Mammiri telah menelorkan banyak peran termasuk di Kelas Menulis Kepo yang sudah memasuki angkatan ke-tiga. Ini berarti, perlintasan informasi lokal yang centang perenangnya di kancah netizen Makassar menjadi semakin beragam.
Sehingga dengan sendirinya menghasilkan sudut pandang yang begitu kaya. Dengan ini, bertambah banyak lagi para blogger Makassar yang siap bereksperimentasi khas jurnalis dalam menyuguhkan materi-materi di blog.
Menulis Standar gaya Anging Mammiri
Bisa dibilang, gaya penulisan orang-orang di Anging Mammiri mengambil bentuk feature. Jenis bacaan yang selalu punya nilai tersendiri kapanpun di baca. Tidak seperti jenis penulisan rilis yang sekali baca dan tanggal terlewat, usang pula kontennya. Saya rasa, ini yang akan dipertahankan oleh orang-orang di Anging Mammiri.
Mengapa semuanya menjadi mungkin? Para penggiat di komunitas ini selalu merujuk pada kaidah-kaidah dasar kepenulisan suatu laporan sederhana. Jadi setidak-setidaknya, ada empat hal yang akan selalu diulang-ulang untuk menjaga ‘sehat’ dan ‘segar’ nya konten-konten yang disajikan.
Pertama adalah tentang Ide dan Sudut Pandang.
Dalam menulis, para blogger dianjurkan untuk menghindari asumsi “buat apa ditulis, toh orang juga pada tahu semua”. Ini anggapan yang sungguh-sungguh harus dihindari.
Banyak hal yang sebenarnya kita tahu dan sudah menjadi kebiasaan, tapi itu adalah hal yang baru dan mengejutkan bagi orang lain. Apalagi dengan pengetahuan para blogger yang spesifik di bidang masing-masing, kemungkinan pertukaran ide akan menjadi lebih ramai.
Saya pernah dengar suatu nasehat dalam menulis, dari seorang pengarang terkenal Indonesia “menulislah, tulislah apa saja yang membuatmu terkejut”. Bukankah banyak sekali hal tersebut kita jumpai dalam keseharian?
Mental block yang kedua adalah, asumsi “saya tidak tahu banyak tentang sesuatu, jadi saya tidak tahu mau menulis apa”. Barangkali jawabannya: mulailah dari hal-hal yang dekat dengan dirimu. Lingkungan sekitar, kegiatan sehari-hari masyarakat di kompleks, kegiatan-kegiatan seru yang membuatmu tertawa atau kaget setengah mati. Begitu berlimpah.
Memang tidak mudah menulis hal yang di luar jangkauan kita. Jangan dipaksakan. Tidak mungkin juga kita yang sehari-hari sebagai guru misalnya, menuliskan analisa kebijakan ekonomi yang akan diterapkan Trump. Yah, barangkali bisa tentang kisah lucu anak-anak di sekolah yang sedang senang-senangnya mencoba bercocok tanam di kebun sekolah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!